Aura terus mencari Satria bahkan Ia selalu mencari cara untuk bisa terus bersamanya, dengan kekuasaan yang dimilikinya Ia membuat Satria terpaksa untuk menikahi Aura. Beberapa minggu kemudian Satria dan Aura menikah sedangkan Bela yang berada di desa menunggu Satria yang tak kunjung menemuinya.
Bela merasa kesepian, setiap hari hanya ditemani bunga mawar merah dikebunnya, bahkan terkadang Ia juga membuat roti lalu Ia bagikan kepada orang-orang disekitarnya sampai-sampai roti yang dibuat Bela terdengar oleh Aura. Aura pun memerintahkan suruhanya untuk menemui Bela dan membawakan roti buatannya.
Sudah 3 bulan Bela membuatkan roti untuk Aura tanpa saling bertemu, sampai akhirnya Bela disuruh membuat seribu roti untuk pesta ulang tahunnya dan disaat itulah Bela ikut untuk mengantarkan roti ke kediaman Tuan Hiro.
"hei kamu tolong bawakan roti ini ke ruangan itu" kata salah satu dayang sambil menunjuk ruangan diujung.
Bela pun mengantarkan roti keruangan tersebut dan ketika Ia masuk tidak ada siapa-siapa disana namun ketika Ia berbalik badan tak sengaja menjatuhkan sebuah kotak yang membuat isinya berantakan, Bela pun segera membereskannya kembali namun seketika Ia terdiam karena melihat sebuah kertas dengan tulisan tangan ayahnya lalu Bela pun membacanya sampai air matanya jatuh. Namun karena ada suara langkah kaki yang mendekat, Ia pun membawa surat itu sambil mengusap air matanya dan segera meninggalkan ruangan. Ia berjalan dengan cepat sampai tak sengaja menabrak salah satu tamu undangan sampai gelas yang dipegang tamu itu terjatuh. Semua mata tertuju pada Bela lalu dengan cepat tangan Bela ditarik oleh salah satu dayang disana dan membawanya kebelakang.
"kamu kenapa?" tanya salah satu dayang.
Bela terus menangis tidak menjawab pertanyaan dayang itu dan setelah mendapatkan uang Ia pun bergegas pergi dengan cepat tanpa berbicara apapun.
Dari hari itulah kehidupan Bela sangat hancur, Bela yang ceria saat ini sering menyendiri dan selalu menangis tiap malam. Ia sedih karena tidak punya siapa-siapa lagi di dunia ini, semua yang dicintainya pergi tanpa memberikan penjelasan.
***
Dan waktu itu saat kericuhan terjadi Satria dan Bela sempat bertatap mata, Satria terus mencari Bela namun Bela sudah pergi dari kediaman Tuan Hiro. Satria sering mengunjungi rumah Bela secara diam-diam namun Ia tak berani untuk menemui Bela karena merasa bersalah, apa lagi ketika Bela tahu jika Ia sudah menikah.
Sampai akhirnya Aura menyadari bahwa sikap suaminya itu berubah dan Ia juga mengetahui jika suaminya sering berkunjung ke rumah Bela. Karena geram Aura meracuni kebun mawar Bela.