"sepertinya ada yang mengikuti ku" kata gadis itu dalam hatinya sambil melihat sekelilingnya, namun tidak ada siapa-siapa karena pria itu telah bersembunyi di balik pohon dan gadis mawar pun masuk kedalam rumah.
***
Setiap hari minggu pria tinggi nan tampan itu selalu mengunjungi pasar untuk melihat gadis mawar, namun pria itu tidak berani untuk menghampirinya karena malu. Tetapi sudah 1 bulan gadis tersebut tidak terlihat di pasar, pria tinggi itu pun sudah bertanya kepada semua penjual disana namun mereka pun tidak tahu keberadaan gadis mawar itu. Karena penasaran pria itu pergi kerumah gadis mawar dan sampainya disana rumah gadis mawar sangatlah sepi tetapi kebunnya masih terawat dengan baik. Dengan tekat yang tinggi pria itu mengetuk pintu rumah gadis mawar. Awalnya tidak ada yang menjawab namun karena pria itu mengetuknya sampai matahari terbenam akhirnya terdengar juga suara dari dalam.
"siapa kamu, ingin apa? Ayahku tidak ada dirumah Ia sudah pergi." Tutur seorang gadis dari dalam rumah.
"aku Satria, pemuda dari desa sebelah. Setiap minggu aku selalu melihatmu di pasar namun sudah beberapa minggu ini kau tidak terlihat, para pedagang di pasar juga mencarimu bahkan mereka mengkhawatirkanmu. Sebenarnya ada apa? Sebaiknya kau buka pintunya lalu ceritakan kepadaku, mungkin aku dapat membantumu."Â Kata pria itu yang bernama Satria.
Sudah panjang lebar Satria berbicara namun suara gadis itu tidak kembali terdengar. Â Satria tidak pantang menyerah Ia terus berteriak bahkan sampai tengah malam dan akhirnya pintu pun terbuka sedikit, dengan wajah ketakutan gadis mawar itu menyuruh Satria cepat masuk, lalu Ia kembali mengunci pintu rumahnya kembali.
"namaku Bela"Â gadis itu memperkenalkan diri dan mulai bercerita tentang apa yang terjadi kepada keluarganya.
Ternyata ayahnya pergi ke Kota untuk menemui Pemimpin Kota Bare yang bernama Tuan Hiro, seluruh orang mengenalnya Ia adalah pemimpin yang serakah dan licik. Ternyata ayahnya dan Tuan Hiro merupakan adik kakak, dahulu mereka mendapatkan warisan dari kedua orang tuanya namun Hiro yang licik membuat ayah Bela terkena masalah dan akhirnya diusir bahkan warisannya dicabut. Ayah Bela berkelana sampai bertemu dengan orang tua Ibunya Bela, Ia bekerja diperkebunan mereka dan karena dilihat ayah seorang pria yang baik dan penuh tanggung jawab maka Ia di jodohkan oleh Ibu sampai akhirnya lahirlah Bela gadis yang cantik. Mereka selama ini hidup dengan bahagia sampai akhirnya 1 bulan kemarin beberapa suruhan Tuan Hiro datang dan mengacak-acakan rumah namun saat itu Bela tidak sedang dirumah. Maka dari itu ayah pergi menemui paman Hiro dan sampai saat ini ayah tidak kunjung pulang bahkan tidak memberikan kabar. Maka dari itu Bela tidak berani keluar jauh dari rumah, Ia keluar hanya untuk merawat kebun bunga mawarnya saja, sedangkan Ibu Bela sudah lama meninggal dunia.
Setelah mendengar semua ceritanya, Satria mengerti dengan kondisi Bela saat ini dan mulai membantunya. Mulai saat itu Bela dan Satria menjadi lebih dekat sebagai teman, bahkan rasa teman itu tumbuh menjadi cinta.
Suatu hari Satria pergi ke Kota menuju tempat Tuan Hiro untuk mengetahui keberadaan Ayahnya Bela. Ketika malam tiba Satria memantau kediaman Tuan Hiro dan ketika Ia berjalan di gang kecil tak sengaja Ia melihat pria tua yang sedang merintih kesakitan. Ketika menghampiri pria tua itu sungguh terkejutnya Satria karena pria yang Ia lihat adalah Ayahnya Bela, Satria mengenalinya karena banyak sekali foto Bela dan kedua orang tuanya di dinding rumahnya. Satria pun langsung menolongnya dan membawa Ayah Bela pulang kembali kerumah, namun ditengah perjalanan Ayah Bela menghebuskan nafasnya dan memberikan sepucuk surat untuk Bela kepada Satria.
Tapi tiba-tiba suara rombongan prajurit membuat Satria takut dan dengan tergesah Ia bersembunyi meninggalkan jasad Ayahnya Bela. Prajurit menemukan Ayahnya Bela dan membawanya pergi. Satria pun mengikuti mereka tapi dia terkejut karena seorang perempuan memegang pundaknya, ternyata Ia putri sulung Tuan Hiro yang bernama Aura. Aura jatuh hati kepada Satria saat pertama kali melihatnya, mereka saling berkenalan namun Satria bergegas pergi.