Studi yang dilakukan oleh Institut Teknologi Bandung (2023) berjudul "Digitalisasi UMKM: Peluang dan Tantangan" menemukan bahwa "program pendampingan teknis meningkatkan tingkat adopsi QRIS hingga 60% pada kelompok UMKM yang mendapat mentoring selama 3 bulan”. Temuan ini menegaskan pentingnya dukungan teknis berkelanjutan dalam proses digitalisasi UMKM.
QRIS sudah menjadi pendorong utama dalam digitalisasi UMKM di Indonesia. Meski masih ada tantangan, manfaatnya bagi pertumbuhan ekonomi digital sangat besar. Dengan kolaborasi antara pemerintah, sektor perbankan, dan swasta, serta komitmen untuk mengatasi tantangan aksesibilitas, QRIS bisa menjadi alat efektif untuk memacu inovasi dan pertumbuhan UMKM di era digital.
Keberhasilan QRIS sangat bergantung pada kemampuan masyarakat Indonesia untuk menciptakan ekosistem yang inklusif, di mana setiap UMKM punya kesempatan yang sama untuk memanfaatkan teknologi digital dalam mengembangkan usahanya.
Dengan terus mendorong adopsi QRIS dan menyelesaikan tantangan yang ada, kita bisa membangun fondasi yang kuat untuk ekonomi digital yang berkelanjutan di Indonesia.
QRIS bukan hanya sebagai alat pembayaran, tetapi juga melambangkan perubahan digital yang mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia. Dengan adopsi teknologi ini, UMKM dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mengakses peluang pertumbuhan yang lebih besar di ranah ekonomi digital.
Dukungan dari berbagai pihak serta komitmen untuk mengatasi tantangan yang ada akan memastikan QRIS tetap menjadi pendorong utama dalam memperkuat dan memodernisasi UMKM di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H