Mohon tunggu...
DyanZM
DyanZM Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar Segala Hal

Orang awam yg sangat tertarik ekonomi syariah dan pengetahuan agama untuk dijadikan bekal dan sedekah ilmu...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Seri Mengenal Sekilas 4 Imam Mazhab dan Sekilas Mazhabnya: Imam Hambali (4)

26 Agustus 2020   22:03 Diperbarui: 8 Juni 2021   12:50 4397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- Imam Hanbal menekankan untuk menjauhi peran qiyas berikut dominasi rasio dalam perumusan hukum. Begitu juga ia berada pada koridor untuk menyandarkan amaliah dan hukum Islam pada hadits, maupun pendapat sahabat dan tabi'in, kendati secara kualitasnya tidak mencapai derajat yang shahih, selama tidak bertentangan dengan Al qur'an dan hadits sahih.

- Imam Hambali melarang murid-muridnya menuliskan pendapat atau pandangan-pandangannya, serta tidak mengajarkan kitab-kitab baik yang ditulis oleh Imam Malik (al Muwattha) maupun kitab gurunya Abu Yusuf dan Muhammad bin Hasan, kecuali menerima kitab Ar Risalah karya Imam Syafi'i.

- Terkait ini, beliau pernah berucap "Tidak seorangpun menulis kitab-kitab yang lebih mengikuti Sunnah melebihi Imam Syafi'i"

- Dalam menyampaikan ilmunya, hal-hal yang dipegang oleh Imam Hambali dan menganjurkan kepada murid2nya:

1. Imam Hanbal menjauhi canda.
Meriwayatkan sunnah baginya adalah ibadah, dan bercanda saat ibadah itu dilarang.
2. Beliau menyampaikan hadits ketika ada yang bertanya. Jika tidak ada yang bertanya, maka beliau tidak menyampaikan apapun.
3. Saat menyampaikan sebuah hadits, walaupun hapal, Imam Hanbal menyampaikannnya dengan membaca kitab, demi menjaga sisi penukilan yang baik dan sikap hati2nya menghindari kemungkinan kesalahan.
4. Beliau tidak menjawab kecuali merujuk kepada kitab yang telah beliau pelajari. Jika tidak tahu, maka beliau tidak menjawab
5. Beliau tidak membolehkan murid-muridnya menulis kecuali hanya hadits Rasulullah. Fatwa-fatwa fiqih darinya tidak boleh dicatat ataupun disebutkan dari beliau.

- Salah satu latar Imam Hanbal menekuni hadits (pencarian hadits, menghapalkannya, menelusuri/menemui perawinya, mencari atsar dan fatwa sahabat/tabi'in, membukukan dan meriwayatkannya), karena pada saat itu beliau melihat para ahli fiqh sangat menaruh perhatian dan mempelajari berbagai disiplin ilmu, sebagai akibat era kegemilangan ilmu pengetahuan di Baghdad, sehingga Ahmad bin Hanbal menekuni pencarian hadits dan atsar sahabat karena ia merasa umat ini sangat memerlukan spesialisasi di bidang ini.

- Selain itu, saat itu berkembang aliran muktazilah yang mengedepankan akal dan menyimpang dari mazhab Hanafi sesungguhnya, sehingga Imam Hambali menginginkan semua bisa kembali kepada Al Qur'an dan Hadits serta Qaul Sahabat dan Tabi'in (sudah dimulai zaman Imam Syafi'i untuk melawan aliran Muktazilah ini).

- Dengan demikian boleh dikatakan Imam Hanbal banyak berkeliling menuntut ilmu ke berbagai kota adalah dalam rangka mendalami atau mencari hadits dan perawinya, termasuk fatwa sahabat maupun tabi'in.

- Beliau melakukan perbuatan yang dilakukan oleh Rasulullah, dan meninggalkan perbuatan yang tidak diperbuat oleh Baginda Rasulullah.

- Hirarki sumber dan metode hukum mazhab Hambali:
1. Alquran dan Hadits.
Pada tahap ini, Mazhab Hambali sama dengan mazhab fikih lainnya.

2. Fatwa para sahabat Nabi yang tidak menimbulkan perbedaan pendapat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun