- Beliaupun hapal Al-Qur'an sejak usia 7 tahun.
- Di Makah, Imam Syafi'i berguru fiqh dan hadits kepada Ulama Ahli Fiqih Makah dan mufti disana, dengan guru pertamanya Muslim bin Khalid az-Zanji.
- Selain belajar di Mekah, Imam Syafi'i berkelana mencari ilmu juga ke Madinah, Yaman, Kufah, Baghdad dan Mesir, berguru kepada ulama2 disana.
- Usia 13 tahun, Imam Syafi'i dikirim ibunya pergi ke Madinah untuk berguru kepada *Imam Malik*. Kemudian, ia juga pergi ke Irak, untuk berguru pada murid-murid *Imam Hanafi*.
- Pada usia 15 thn, Imam Syafi'i sudah diijinkan memberi fatwa.
- Saat menjadi murid Imam Malik, Imam Syafi'i  mengaji kitab Al-Muwatha', dan mampu menghafalnya dalam waktu singkat, sehingga membuat Imam Malik mengagumi kecerdasannya tersebut.
- Imam Syafi'i memiliki suara yang sangat indah dan merdu dalam membacakan Al Quran, sehingga banyak orang yang suka mendengarkannya saat beliau mengaji.
- Imam Syafi'i sangat kuat pembelaannya terhadap sunnah sehingga dijuluki _Nashir As-Sunnah_ (pembela Sunnah Nabi).
- Secara keseluruhan, Imam Syafi'i sejak kecil sudah dikarunia oleh Allah SWT kelebihan-kelebihan yakni diantaranya :
* daya ingat yang kuat, termasuk menghapal al qur'an dan hadits dari kecil.
* keluasan ilmu pengetahuan dan keahlian dalam bidang bahasa & sastra Arab serta ahli syair sejak kecil.
* ahli Al Qur'an dan tafsirnya, karena sangat menguasai bahasa Al Qur'an dan makna kalimat-kalimatnya.
* ahli hadits & kedalaman ilmu tentang Sunnah, mampu membedakan antara Sunnah yang shahih dan yang dha`if.
* ahli dalam bidang ilmu fiqih dan ushul fiqih.
* memiliki kemampuan membedakan antara lafadz yang umum dan khusus.
* memiliki suara yang indah dan merdu dalam mengaji.
- Imam Syafi'i hidup pada zaman ilmu fiqih berkembang dengan 2 kiblat, yaitu antara aliran Ahlul Ra'yi berpusat di Iraq (cenderung pada akal pikiran/ijtihad) dan Ahlul Hadits berpusat di Madinah (cenderung berpegang pada teks hadist).
- Imam Syafi'i melengkapi ilmunya dengan belajar pada dua mazhab tsb, Â yakni belajar langsung kepada Imam Malik sebagai tokoh Ahlul Hadits, dan Imam Muhammad bin Hasan asy-Syaibani sebagai tokoh Ahlur Ra'yi yang juga murid langsung Imam Abu Hanifah.