Mohon tunggu...
Ratna Putri
Ratna Putri Mohon Tunggu... Relawan - Ratna Putri Nadika

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengendalikan Marah dengan Bijaksana

24 November 2019   22:07 Diperbarui: 25 November 2019   05:30 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tugas seorang orangtua terutama ibu itu adalah mendidik, mengasuh anak anak. Tidak selamanya anak-anak kita baik-baik saja, dalam artian mereka anteng, penurut dan lain sebagainya. Pasti ada kalanya mereka melakukan tindakan yang semaunya dia yang dia sendiri pun bahkan tidak mengetahui kalau tindakan tersebut dapat membahayakan dirinya.

Sudah pasti orangtua terutama ibu yang notabenenya ibu rumah tangga itu memberitahu tindakan-tindakan yang dapat membahayakan dirinya namun anak itu tidak hanya sekali dua kali diberi tahu langsung mengerti, jiwa penasaran anak itu pasti akan muncul maka disini perlu adanya kesabaran yang begitu besar ketika menghadapi anak-anak apalagi di usia-usia yang mereka lagi aktif"nya. 

Namun namanya manusia pasti ada titik dimana dia lelah dengan segala hal-hal yang terjadi atau yang dihadapi, apalagi ibu, tugas ibu bukan hanya mengurus anak saja, tapi juga mengurus segala kebutuhan keluarga dari bangun lebih pagi sampai tidur paling akhir. Ditambah dengan anak-anak yang bisa dikatakan aktif, emosi itu kadang kala hadir dalam diri sang ibu. Namun, tentu ibu itu berusaha mengendalikan emosi tersebut demi anak. 

Dengan cara ibu berusaha untuk bersikap tenang. Tetapi ada juga yang secara tidak sadar meluapkan emosi nya dengan melantangkan atau mengerasakan suara, nah ketika ibu melakukan hal tersebut anak akan merasa kaget dengan perlakuan ibunya.

Setiap keluarga atau ibu itu pasti memiliki cara berbeda beda dalam mempraktikkan pola disiplin untuk anak anaknya, karena setiap anak itu memiliki karakter yang berbeda-beda dan tentunya caranya pun juga harus di sesuaikan dengan karakter anak tersebut.

Selanjutnya, disini ada sedikit tips untuk para orangtua khususnya para ibu untuk bagaimana mendisiplinkan anak dengan bijaksana.

1. Anak tidak akan mendapatkan apapun dari kemarahan
Ketika ibu tidak sengaja meluapkan emosi atau kemarahannya kepada anak, di situ anak bisa langsung merasa tegang anak takut anak bingung harus berbuat seperti apa. Ketika orangtua mengeluarkan nada yang tinggi dan keras kepada anak,biasanya itu anak tidak faham sebenarnya ayah dan ibu itu marah kenapa, kemudian setelah orangtua marah-marah biasanya orangtua langsung memeluk anak untuk memberikan ketenangan.

Nah dari situ bentuk disiplin yang dilakukan tidak berjalan, dan kemudian anakpun juga dapat menyimpulkan bahwa ketika ayah smaa ibu marah-marah itu hanyalah bentuk ekspresi dan dia nantinya juga tidak akan mendapatkan  hukuman atau tindakan atas perlakuannya dia.

2. Janganlah terlalu lama memendam kemarahan di dalam hati
Dapat dikatakan sering ketika orangtua memendam emosi di depan anak. Namun tidak selamanya emosi tersebut terus ditahan ketika anak berbuat kesalahan. Perlunya penguasaan emosi yang baik bagi orangtua dan bagaimana cara orangtua meng eksekusi emosi tersebut.

Artinya ketika emosi tersebut di sebabkan oleh anak kita yang berbuat kesalahan, maka sebagai orangtua harus benar-benar pandai dalam menyikapi dan bagaimana memberikan solusi. Tidak harus orangtua membentak bentak anak, cukup dengan orangtua memberikan waktu kepada anak untuk menjelaskan dan orangtua memberikan konsekuensi atas perbuatan yang dia lakukan.

3. Hadapilah tingkah laku anak yang muncul pada saat ini saja
Ketika orangtua secara terus menerus menahan emosinya, pasti suatu saat emosi itu akan terluapkan juga dan tentunya itu malah semakin berbahaya karena penumpukan emosi tersebut.

Alangkah lebih baiknya ketika anak melakukan kesalahan, orangtua langsung menegurnya, dan apabila disuatu hari anak melakukan kesalahan yang sama, tidak ada masalah ketika orangtua menegur ya dengan kata-kata yang sama dengan yang diawal tadi.

4. Pendisiplinan secara maraton
Bentuk disiplin yang diterapkan dari orangtua untuk anak tidak langsung terlihat hasilnya. Disini perlunya bentuk konsisten dari orangtua dalam melaksanakan pola pendisiplin tersebut. Untuk mendapatkan hasil yang baik, orangtua juga tidak perlu memforsir anak, namun disini orangtua perlu untuk berjalan beriringan dengan anak guna untuk mensukseskan pola pendisiplin tersebut. 

Bentuk kemarahan orangtua disini ada sisi baik nya dan juga ada sisi kurang baiknya. Sisi baiknya adalah anak mengerti apa dan mengapa ayah atau ibu marah. Namun sisi negatifnya adalah ketika kemarahan tersebut terus menerus tertahan dan dapat memuncak kapan saja dan itu juga dapat mempengaruhi mentl anak.

Nah emosi-emosi tersebut dapat terbantu apabila orangtua menerapkan pola disiplin untuk anak. Dalam artian ketika anak melakukan kesalahan anak tau kira-kira apa konsekuensi yang akan ia dapatkan. Nah pola pendisiplin tersebut dapat sedikit membantu menahan emosi tersebut. 

Terima kasih dan semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun