Tugas seorang orangtua terutama ibu itu adalah mendidik, mengasuh anak anak. Tidak selamanya anak-anak kita baik-baik saja, dalam artian mereka anteng, penurut dan lain sebagainya. Pasti ada kalanya mereka melakukan tindakan yang semaunya dia yang dia sendiri pun bahkan tidak mengetahui kalau tindakan tersebut dapat membahayakan dirinya.
Sudah pasti orangtua terutama ibu yang notabenenya ibu rumah tangga itu memberitahu tindakan-tindakan yang dapat membahayakan dirinya namun anak itu tidak hanya sekali dua kali diberi tahu langsung mengerti, jiwa penasaran anak itu pasti akan muncul maka disini perlu adanya kesabaran yang begitu besar ketika menghadapi anak-anak apalagi di usia-usia yang mereka lagi aktif"nya.Â
Namun namanya manusia pasti ada titik dimana dia lelah dengan segala hal-hal yang terjadi atau yang dihadapi, apalagi ibu, tugas ibu bukan hanya mengurus anak saja, tapi juga mengurus segala kebutuhan keluarga dari bangun lebih pagi sampai tidur paling akhir. Ditambah dengan anak-anak yang bisa dikatakan aktif, emosi itu kadang kala hadir dalam diri sang ibu. Namun, tentu ibu itu berusaha mengendalikan emosi tersebut demi anak.Â
Dengan cara ibu berusaha untuk bersikap tenang. Tetapi ada juga yang secara tidak sadar meluapkan emosi nya dengan melantangkan atau mengerasakan suara, nah ketika ibu melakukan hal tersebut anak akan merasa kaget dengan perlakuan ibunya.
Setiap keluarga atau ibu itu pasti memiliki cara berbeda beda dalam mempraktikkan pola disiplin untuk anak anaknya, karena setiap anak itu memiliki karakter yang berbeda-beda dan tentunya caranya pun juga harus di sesuaikan dengan karakter anak tersebut.
Selanjutnya, disini ada sedikit tips untuk para orangtua khususnya para ibu untuk bagaimana mendisiplinkan anak dengan bijaksana.
1. Anak tidak akan mendapatkan apapun dari kemarahan
Ketika ibu tidak sengaja meluapkan emosi atau kemarahannya kepada anak, di situ anak bisa langsung merasa tegang anak takut anak bingung harus berbuat seperti apa. Ketika orangtua mengeluarkan nada yang tinggi dan keras kepada anak,biasanya itu anak tidak faham sebenarnya ayah dan ibu itu marah kenapa, kemudian setelah orangtua marah-marah biasanya orangtua langsung memeluk anak untuk memberikan ketenangan.
Nah dari situ bentuk disiplin yang dilakukan tidak berjalan, dan kemudian anakpun juga dapat menyimpulkan bahwa ketika ayah smaa ibu marah-marah itu hanyalah bentuk ekspresi dan dia nantinya juga tidak akan mendapatkan  hukuman atau tindakan atas perlakuannya dia.
2. Janganlah terlalu lama memendam kemarahan di dalam hati
Dapat dikatakan sering ketika orangtua memendam emosi di depan anak. Namun tidak selamanya emosi tersebut terus ditahan ketika anak berbuat kesalahan. Perlunya penguasaan emosi yang baik bagi orangtua dan bagaimana cara orangtua meng eksekusi emosi tersebut.
Artinya ketika emosi tersebut di sebabkan oleh anak kita yang berbuat kesalahan, maka sebagai orangtua harus benar-benar pandai dalam menyikapi dan bagaimana memberikan solusi. Tidak harus orangtua membentak bentak anak, cukup dengan orangtua memberikan waktu kepada anak untuk menjelaskan dan orangtua memberikan konsekuensi atas perbuatan yang dia lakukan.
3. Hadapilah tingkah laku anak yang muncul pada saat ini saja
Ketika orangtua secara terus menerus menahan emosinya, pasti suatu saat emosi itu akan terluapkan juga dan tentunya itu malah semakin berbahaya karena penumpukan emosi tersebut.