Dalam Google Classroom terdapat kelas-kelas tersendiri yang dibuat oleh guru atau dosen sehingga peserta didik yang memiliki mata pelajaran atau mata kuliah yang banyak dapat terorganisir dengan baik. Karena ini merupakan perangkat Google dan masuk menggunakan Email yang terdaftar di Gmail, guru atau dosen dapat membuat pemberitahuan kepada kelasnya kapan saja dan dimana saja. Karena pemberitahuan tersebut akan masuk kedalam notifikasi layar smartphone para peserta didik melalui perangkat Google Gmail.
Dengan adanya fitur tugas mempermudah pengajar dalam meng-upload tugas tanpa bercampur dengan materi atau power point yang disajikan dari peserta didik, dan dapat melihat siapa saja yang sudah meng-upload tugas dengan tepat waktu maupun terlambat diselesaikan. begitu pula sebaliknya, memudahkan peserta didik melihat tugas apa yang diberikan oleh guru dan batas rentang waku yang diberikan kepada mereka melalui fitur tugas tersebut.
Disamping itu, aplikasi Whatsapp juga merupakan salah satu alternatif yang dipakai guru pada masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) diberlakukan. Karena dengan berada dalam satu grup chat yang membuat hubungan antar guru dan peserta didik lebih dekat.
Aplikasi Whatsapp merupakan aplikasi berbincang melalui pesan instan yang dapat diakses melalui aplikasi yang sudah di-download maupun di web.whatsapp.com dengan data internet atau Wi-fi. Fitur-fitur yang terdapat didalamnya yaitu, mengirim pesan teks, pesan suara, foto, video, dan dokumen. Untuk menelepon terdapat free call dan video call. Kita juga dapat mengirim lokasi dimana pun melalui GPS.
Whatsapp dirasa cukup efektif karena aplikasi ini merupakan salah satu sosial media yang paling sering digunakan oleh semua lapisan masyarakat di Indonesia. Dilansir dari web resmi Datareportal.com, yaitu data Digital Report 2019 dari We Are Social.Â
Melihat sebanyak 83% masyarakat di Indonesia yang menggunakan internet memiliki akun Whatsapp di smartphone mereka. Kelebihan Whatsapp juga dapat diakses dimanapun jika kita memiliki koneksi data internet. Yang memudahkan pengajar menjawab maupun menerangkan materi yang disajikan.Â
Bisa menggunakan foto, dokumen powerpoint, maupun pesan suara atau audio. Dan peserta didik yang merasa mudah dalam membaca materi karena adanya akses full terhadap materi yang diunggah kedalamnya, baik materi baru ataupun materi lampau mereka tetap bisa mempelajarinya kembali. Jadi peserta didik yang memiliki kesulitan peemahaman dalam suatu materi dapat mempelajari ulang diwaktu lain setelah jam pelajaran nya berakhir.
Penggunaan Google Classroom dan Whatsapp sebagai media Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ini pasti memiliki pengaruh yang dirasa tidak efektif juga.Â
Pengajar benar-benar hanya menjadi fasilitator dan melakukan pengawasan terhadap jalannya kelas. Berbeda dengan mengajar tatap muka, mereka masih bisa memberikan penjelasan materi dan menambahkan beberapa hal mengenai materi yang dirasa harus dijelaskan kepada peserta didiknya.Â
Sedikitnya penjelasan yang ada pada kedua platform ini membuat peserta didik memiliki kesulitan dalam memahami maksud dari materi yang disampaikan.Â
Bahkan terjadinya komunikasi satu arah seperti terdapat beberapa guru yang tiba-tiba hanya memberikan tugas yang dirasa peserta didik, materi tersebut belum tersampaikan kepada mereka.Â
Sedangkan pengajar hanya ingin tugas itu cepat diselesaikan. Hal ini membuat mereka merasa dirugikan karena jam pelajaran yang harusnya mereka mendapat ilmu baru dari pengajar, hanya menjadi bentuk tugas yang sangat memberatkan para peserta didik.