Mohon tunggu...
Nadia shalsa nabila
Nadia shalsa nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa uin sultan syarif kasim riau

Suka yang bernuansa seni

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Pendidikan Berkarakter yang Berorientasi Nilai Nilai Moral

10 Juni 2024   18:30 Diperbarui: 10 Juni 2024   19:08 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENUTUP

Pendidikan karakter adalah pembentukan karakter seseorang mulai dari tingkat dasar (PAUD, SD, SMP) hingga menengah (SMA) berupa perbuatan baik berupa moral, etika dan perubahan bentuk nilai. karakter karakter yang baik. Pendidikan karakter dapat diartikan bahwa kita menyadari semua dimensi kehidupan sekolah kita untuk memajukan pengembangan karakter yang optimal (usaha kita yang terarah dari semua dimensi kehidupan sekolah untuk berkontribusi pada pengembangan karakter yang optimal. Oleh karena itu pendidikan karakter pada prinsipnya dapat mengintegrasikan nilai nilai perilaku manusia dengan pendekatan intensif terhadap wadahnya yaitu sekolah, di mana guru memiliki sikap meyakinkan terhadap siswa dan sebaliknya antara siswa dan guru, dan sedikit demi sedikit mulai dengan contoh. , menyediakan level terendah, yaitu. Tingkat PAUD, SD, SMP sampai dengan tingkat tertinggi yaitu SMA dan untuk tingkat pelajar. Kemudian terbentuk karakter yang kuat dan handal. Karakter adalah jumlah dari semua kualitas yang membuat Anda menjadi diri Anda sendiri. Itu nilai-nilai Anda, pikiran Anda, kata-kata Anda, tindakan Anda. Artinya, karakter adalah seperangkat nilai, pikiran, perkataan dan perilaku atau tindakan yang telah membentuk seseorang. Oleh karena itu, karakter dapat digambarkan sebagai identitas seseorang, yang telah dibentuk sepanjang hidup oleh beberapa nilai etika dalam bentuk pemikiran, sikap, dan perilaku. Dan lembaga pendidikan yang ada mengatakan bahwa cara yang paling efektif untuk mengembangkan karakter adalah pada usia dini, karena anak pada usia ini mengalami perkembangan yang luar biasa (the golden age) dan masih belum banyak mendapat pengaruh dari pihak luar. Krisis multidimensi bangsa ini harus segera diatasi dengan bantuan pembangunan karakter yang akan diinternalisasikan di sekolah-sekolah. Selain itu, diharapkan tujuan pendidikan kerakyatan dapat tercapai dengan bantuan pendidikan karakter.

DAFTAR PUSTAKA

Elmubarok, Z. (2008). Membumikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta.

Hidayatullah, M. Furqon, (2010). Pendidikan Karakter Membangun Peradaban Bangsa, Surakarta: Yuma Pustaka.

Kurniawan, Syamsul, (2014). Pendidikan Karakter: Konsepsi & Implementasnya secara Terpadu di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi dan Masyarakat, Yogyakarta: Arruzz Media.

Lickonna.T. (1992).Education for Character, How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility. New York: Bantam Books.

Munir, Abdullah, (2011). Pendidikan Karakter: Membangun Karakter dari Rumah, Yogyakarta: Gava Media.

Muslich, Masnur, (2011). Pendidikan Karakter: Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional, Jakarta: Bumi Aksara.

Samani, M & Hariyanto.(2013). Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Samani, Muchlas, Hariyanto, (2012). Konsep dan Model Pendidikan Karakter, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suparno, P., dkk., (2002). Pendidikan Budi Pekerti di Sekolah: Suatu Tinjauan Umum. Yogyakarta: Kanisius.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun