Mohon tunggu...
Nadia Pebrianti
Nadia Pebrianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

My Favorite Reading Book

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dilema Pengelolaan Pesantren: Antara Keterbatasan dan Harapan

21 Oktober 2024   22:28 Diperbarui: 21 Oktober 2024   23:08 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pesantren di Indonesia, meskipun memiliki peran penting dalam pendidikan agama dan pembentukan moral generasi muda, dihadapkan pada sejumlah tantangan yang signifikan. Keterbatasan dana, kurangnya akses terhadap teknologi, serta ketimpangan dalam kurikulum pendidikan merupakan problematika utama yang memengaruhi pengelolaan pesantren. Di tengah dilema antara mempertahankan tradisi dan kebutuhan akan modernisasi, pesantren dituntut untuk beradaptasi tanpa mengorbankan identitas keislaman mereka.

Dengan mengembangkan unit usaha mandiri, meningkatkan keterampilan digital, serta mengintegrasikan pendidikan agama dan umum secara seimbang, pesantren dapat menghadapi tantangan ini dan bertransformasi menjadi lembaga pendidikan yang lebih kompetitif dan mandiri. Dukungan dari pemerintah, swasta, dan masyarakat juga menjadi faktor kunci dalam mewujudkan pesantren yang berkelanjutan dan relevan di era modern.

Penulis: Nadia Pebrianti, Mahasiswi Stitma Yogyakarta, Semester 5

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun