Pesantren di Indonesia, meskipun memiliki peran penting dalam pendidikan agama dan pembentukan moral generasi muda, dihadapkan pada sejumlah tantangan yang signifikan. Keterbatasan dana, kurangnya akses terhadap teknologi, serta ketimpangan dalam kurikulum pendidikan merupakan problematika utama yang memengaruhi pengelolaan pesantren. Di tengah dilema antara mempertahankan tradisi dan kebutuhan akan modernisasi, pesantren dituntut untuk beradaptasi tanpa mengorbankan identitas keislaman mereka.
Dengan mengembangkan unit usaha mandiri, meningkatkan keterampilan digital, serta mengintegrasikan pendidikan agama dan umum secara seimbang, pesantren dapat menghadapi tantangan ini dan bertransformasi menjadi lembaga pendidikan yang lebih kompetitif dan mandiri. Dukungan dari pemerintah, swasta, dan masyarakat juga menjadi faktor kunci dalam mewujudkan pesantren yang berkelanjutan dan relevan di era modern.
Penulis: Nadia Pebrianti, Mahasiswi Stitma Yogyakarta, Semester 5
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H