Namun mata Mama tak kunjung terbuka, dia diam terus namun airmatanya makin deras. Aku hanya bisa geleng kepala tak tahan menghadapi keadaan ini.
"Happy birthday, Mama... Happy birthday, Mama..." Sennadungku ditemani tangisan, Kakak-kakakku hanya bisa tertunduk menangis dan menangis.
"I love you, Ma..."
****
Penguburan Mamaku...
Mamaku sayang, kau malaikat bagiku. Berjubah putih walau tak bersayap. Senyumanmu yang dulu kulihat setiap pagi kini tak akan ada lagi. Tapi Mamaku sayang aku masih sangat menyayangimu. Aku tau malaikat-malaikat baik sedang ada di samping kanan kirimu membawa kau dalam pangkuan Bapa. Mamaku sayang... Terimakasih buat tumpangan rahimnya... Mamaku sayang, apalah nilaiku saat ini? Tanpa Papa, tanpa Mama... Tapi tak mengapa, yang terpenting aku sudah pernah berlindung dalam rahim seorang ibu yang begitu tulus. I love you so deep, Ma...
Untuk melihat karya lainnya sila merujuk ke akun Cinta Fiksi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H