Mohon tunggu...
Nadia Putri Sara Pardede
Nadia Putri Sara Pardede Mohon Tunggu... -

13 tahun, mau pintar menulis... :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tentang Bunda yang Tak Pernah Kukenali

3 Februari 2012   15:06 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:06 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Lola sampai di panti lalu segera mengunci diri dalam kamar. Airmata membasahi bantalnya. Masih diingatnya ketika Kakak Lia pengasuh mereka bercerita bahwa Lola ditemui di dalam tong sampah dan tak berbaju sedang menjerit nangis-nangis. Lola dibuang sama ibunya. Lola selalu iri sama temen2nya yang bisa manja-manjaan sama ibu/bapanya. Setiap hari kalo Lola ingat pasti dia bakal ngomel sama TUHAN Yesus.


"Tuhannnnnn..........!!!!!!!!!!!!! Lola gakkk mo gereja lagi kalo Tuhan ga anterin sekarang juga ke rumah Mama kandung Lola...... Tuhhhaaaannnnn... Dengerin Lolaaaaaaaaa.... Kasian sama Lolaaaa.... Amiiinnnn...." Lola buka mata tapinya ga ada satu mujijatpun. Doa Lola gagallll total.

"Lola sayang Mama...?" Tanya Kak Lia.

"Sayang sich. tapinya benci juga" Lola menremas-remas boneka teddy bearnya. "Kok ada orang kayak begitu? Ah, aku benci mama... ga jadi sayang sama mama..." Kata Lola sambil berlari ke dalam kamar.

Lola merenung dalam kamarnya. diaternyata ga bisa maksaa Tuhan untuk kasihan sama dia. Kata suster Eslin kalo tiap permasalahan jangan marahmarah sama TUHAN tapi harus bujuk-bujuk Tuhan supaya gak marah.

"Berarti TUHAN manja dong suster?" Lola kebingungan.

"Bukannnnn... Dulu waktu Lola dapet boneka teddy bear hadiah ulangtahun dari suster kepala aja Lola seneng sambil berdoa manis-manis sama Tuhan. Sekarang kalo lagi sedih marah-marah sama Tuhan. Emang Lola pikir hidup ini seneng-seneng terus? Lola ga boleh egois...."

"Ih,,,, suster ini apa-apaan sich? Lola sejak lahir udah sedih idupnya jarang bahagia, wajarlah Lola marah2 sama Tuhan..."

"Lolaaaa... jangan gitu nak. biarpun kamu gapunya ibu lagi tapi kamu masih punya kami. Suster sedih sekali kalo Lola bilang hidup Lola ga bahagia. Jadi kami-kami ini artinya apa? Lola jangan bikin sedih suster dong. Ya sayang..." Suster Eslin meluk Lola dengan mesra.

"Maapin Lola... Tapi ga punya ibu itu memalukan buat Lola. Apalagi kalo ibunya ga ada bukan krn meninggal tpi karna kabur. Maafin lola terlalu emosi." Lola membalas pelukan suster Eslin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun