Mohon tunggu...
Nadia Octavia Chandra
Nadia Octavia Chandra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sarjana Pendidikan Bahasa Indonesia

Welcome~ Seorang ISFJ yang suka menulis, menonton film, dan memasak. Untuk mengenal lebih jauh, silakan difollow ya... Enjoy my article 😊

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Hewan Bisa Berbicara? Yuk Mengenal Teks Fabel

25 September 2023   19:25 Diperbarui: 25 September 2023   19:29 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Gramedia.com

Apakah kalian pernah menonton film-film, seperti Tom and Jerry, Spongebob, atau Finding Nemo? Semua jenis film itu pasti disukai anak-anak. Tapi tahukah kalian bahwa film-film itu menceritakan bahwa hewan-hewan juga bisa berbicara seperti manusia? Ih, kok serem banget ya. 

Nah, film-film itu bisa dibilang sebagai contoh realita dalam teks fabel. Hah, kok bisa sih? Emangnya teks fabel itu apa? Yuk kita pelajari teks ini lebih dalam.

Pengertian Teks Fabel

Teks fabel adalah teks yang bercerita tentang kehidupan binatang yang menyerupai manusia. Teks fabel termasuk dalam cerita fiksi sehingga merupakan cerita khayalan atau tidak nyata. Namun, teks ini memiliki pesan moral yang baik di akhir cerita.

Ciri-Ciri Teks Fabel

1. Binatang menjadi tokoh utama dalam cerita.

2. Meskipun tokohnya binatang, tapi diceritakan memiliki watak seperti manusia.

3. Merupakan cerita fiksi atau khayalan.

4. Bagian pendahuluan biasanya diceritakan secara singkat.

5. Ceritanya menggambarkan kejadian sebab akibat yang berurutan dari awal sampai akhir cerita.

6. Alurnya singkat dan sederhana sehingga mudah dipahami oleh pembaca.

Struktur Teks Fabel

1. Orientasi merupakan bagian awal dari sebuah cerita. Bagian ini berisi pengenalan tokoh, latar, tema, dan lain-lain.

2. Komplikasi merupakan bagian klimaks dari cerita yang menggambarkan permulaan dari suatu masalah.

3. Resolusi merupakan bagian untuk menyelesaikan masalah.

4. Koda merupakan bagian akhir cerita yang terdapat pesan atau amanat dari keseluruhan teks fabel.

Kaidah Kebahasaan Teks Fabel

1. Kata Sandang Si dan Sang

Kata sandang dalam teks fabel biasanya digunakan untuk penyebutan tokoh. Penulisan kata sandang ini ditulis dengan huruf besar apabila di awal kalimat, sedangkan huruf kecil apabila di tengah kalimat. Contohnya "Timun itu dibawa oleh si Kancil."

2. Latar Tempat dan Waktu

Penggunaan latar tempat dan waktu merupakan keterangan untuk menggambarkan situasi dalam teks fabel. Contoh keterangan tempat seperti rumah, taman, sekolah, dan sebagainya. Sementara, contoh keterangan waktu seperti pagi, siang, sore, pukul 05.00, cuaca panas, dan sebagainya.

3. Penggunaan Kata Hubung

Kata hubung sering disebut dengan konjungsi. Kata ini digunakan untuk menghubungkan kalimat agar dapat dibaca dengan mudah. Contoh kata hubung seperti kemudian, lalu, akhirnya, karena, dan sebagainya.

4. Penggunaan Sinonim dan Antonim

Sinonim adalah persamaan kata, sedangkan antonim adalah lawan kata. Hal ini digunakan untuk mendeskripsikan sifat tokoh dalam teks fabel. Contohnya senang (bahagia, gembira) x sedih, diam (tidak bergeming) x bergerak, berantakan (tidak teratur) x rapi, dan sebagainya.

5. Penggunaan Kalimat Langsung

Kalimat langsung adalah kalimat yang diucapakan secara langsung oleh tokoh dalam teks. Dalam teks, kalimat ini ditandai dengan tanda petik ("..."). Contohnya "Siapa yang mencuri timun?"

Contoh Teks Fabel

Dalam teks fabel, tokoh utama yang diceritakan pasti berupa binatang. Untuk realitanya, film-film seperti Tom and Jerry, Spongebob, Finding Nemo, dan lain-lain juga bisa dianggap sebagai contoh dari teks fabel. Hal ini karena tokoh utama dalam film tersebut berupa binatang dan dapat bertingkah laku seperti manusia. Berikut ini contoh teks fabel yang sering kita dengar melalui dongeng sebelum tidur.

Kupu-kupu Berhati Mulia

Pada suatu hari yang cerah, seekor semut berjalan-jalan di taman. Ia sangat bahagia karena bisa melihat taman yang indah. Sang semut menyapa binatang-binatang di taman itu.

Ia melihat sebuah kepompong di atas pohon. Semut itu mengejek bentuk kepompong yang jelek dan tidak bisa pergi ke mana-mana.

"Hei, kepompong. Alangkah jeleknya nasibmu. Kamu hanya bisa menggantung di ranting itu. Ayo jalan-jalan, lihat dunia yang luas ini. Bagaimana nasibmu jika ranting itu patah?"

Sang semut selalu membanggakan dirinya yang bisa pergi ke tempat yang ia suka. Bahkan, sang semut kuat mengangkat beban yang lebih besar dari tubuhnya. Sang semut merasa dirinya binatang paling hebat. Si kepompong hanya diam mendengar ejekan tersebut.

Pada suatu pagi, sang semut kembali berjalan-jalan di taman itu. Karena hujan, genangan lumpur terdapat di mana-mana. Lumpur itu membuat semut tergelincir dan terjatuh. Sang semut hampir tenggelam dalam genangan lumpur tesebut. Dia berteriak sekencang mungkin untuk meminta bantuan.

"Tolong, bantu aku! Aku hampir tenggelam. Tolong... tolong...!"

Untunglah, seekor kupu-kupu terbang melintas di area itu. Kemudian, kupu-kupu menjulurkan sebuah ranting ke arah semut.

"Semut, peganglah erat-erat ranting itu! Nanti aku akan mengangkat ranting itu." Lalu, semut memegang erat ranting itu. Si kupu-kupu mengangkat ranting dan menurunkannya di tempat aman.

Sang semut berterima kasih kepada kupu-kupu yang baik hati karena telah menyelamatkan nyawanya. Ia memuji kupu-kupu sebagai binatang yang hebat dan terpuji.

Mendengar pujian itu, kupu-kupu berkata kepada semut, "Aku adalah kepompong yang pernah kau ejek."

Akhirnya, sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan.

Nah, apakah kalian sudah memahami teks fabel? Ternyata, teks fabel itu memiliki cerita yang sangat menarik ya. Meskipun diceritakan sebagai binatang yang bisa berbicara, tapi teks fabel itu gak serem kok. Malah semakin asyik kalau ceritanya kita baca secara lengkap. Semoga kalian dapat membuat teks fabel ya setelah membaca artikel ini.

Sumber:

- https://www.ruangguru.com/blog/struktur-dalam-menulis-cerita-fabel

- https://www.google.com/amp/s/www.detik.com/edu/detikpedia/d-6641101/cerita-fabel-struktur-kaidah-kebahasaan-jenis-dan-cara-penulisannya/amp

- https://www.google.com/amp/s/www.quipper.com/id/blog/mapel/bahasa-indonesia/contoh-cerita-fabel/amp/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun