Namun demikian, tantangan dalam membangun struktur sosial yang positif di sekolah tidaklah sedikit. Keberagaman latar belakang budaya, ekonomi, dan sosial siswa dapat mempengaruhi dinamika interaksi di kelas. Guru perlu memahami perbedaan ini dan beradaptasi dengan cara mengajar serta pendekatan interpersonal mereka (Panga, 2013). Selain itu, tingkat stres kerja yang tinggi dapat mempengaruhi kinerja guru dalam menjalin hubungan positif dengan siswa. Beban kerja administratif dan tuntutan akademik sering kali mengganggu fokus guru terhadap pengembangan hubungan interpersonal Dukungan dari lingkungan sekolah dan orang tua juga sangat penting dalam membangun struktur sosial yang positif. Ketika orang tua terlibat aktif dalam pendidikan anak-anak mereka, hal ini dapat memperkuat hubungan antara rumah dan sekolah (Naila et al., 2024). Oleh karena itu, penting bagi guru untuk menjalin komunikasi dengan orang tua untuk memastikan bahwa nilai-nilai positif yang diajarkan di sekolah juga diterapkan di rumah.
Secara keseluruhan, peran guru dalam membangun struktur sosial yang positif di lingkungan sekolah sangatlah vital untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif bagi perkembangan karakter dan akademik siswa. Dengan memahami tantangan-tantangan yang ada serta mengembangkan strategi yang tepat, guru dapat berkontribusi secara signifikan terhadap pencapaian tujuan pendidikan. Melalui upaya kolaboratif antara guru, siswa, orang tua, dan pihak sekolah lainnya, kita dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik dan lebih inklusif bagi semua peserta didik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H