Mohon tunggu...
Nadia Ayuningtyas
Nadia Ayuningtyas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Keperawatan Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Efektivitas Terapi Mindfulness Based Stress Reduction (MBSR) untuk Mengatasi Depresi di Masa Pandemi Covid-19

17 Juni 2022   09:48 Diperbarui: 17 Juni 2022   09:54 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam literatur yang lain juga mengatakan bahwa ada penelitian yang meneliti efek MBSR pada depresi dan kecemasan, sekitas 8 dari 15 studi melaporkan pengurangan yang signifikan terhadap tingkat depresi dan kecemasan setelah terapi MBSR (Toneatto dan Nguyen, 2007). 

Pada tahun 2012 Hazlett-Stevens melaporkan bahwa MBSR telah menunjukkan potensi hasil yang menguntuntungkan dalam pengobatan kecemasan dan depresi, dan juga pengobatan alternatif dengan kormobiditas kecemasan dan depresi. 

Dalam tinjauan literatur yang membahas tentang efek MBSR pada penelitian depresi dan kecemasan, ternyata MBSR terbukti menjadi program yang efektif untuk mengelola kecemasan dan depresi pada populasi klinis (Niazi dan Niazi, 2011).

Pada umumnya penulis yang meneliti efek terapi metode MBSR mengukur tingkat stress dan depresi dengan skala kecemasan dan stress-21 (DASS-21, Yayasan Psikologi Australia, 2013). Skala tersebut memiliki 21 item dalam tiga skala : depresi (DASS-D), kecemasan (DASS-A) dan stress (DASS-S) . 

The Mindfulness Attention Awarness Scale (MAAS) versi Korea yang dikembangkan oleh Parkir sejak tahun 2006 digunakan sebagai ukuran secara keseluruhan. MAAS ini berisi sub skala, termasuk kesadaran saat ini, konsentrasi, penerimaan yang tidak menghakimi.

Pada penelitian efektivitas MBSR terhadap kecemasan dan depresi yang dialami oleh mahasiswa keperawatan di Korea juga ditemukan bahwa program MBSR menghasilkan penurunan yang jauh lebih besar dalam depresi, kecemasan dan stres, dan peningkatan kesadaran dalam penelitian ini. 

Pada studi tersebut peneliti mendukung bahwa program MBSR standar memiliki 2-2, 5 jam latihan per minggu dapat menurunkan depresi, dan stress pada mahasiswa kepercawatan. 

Studi ini memberikan dukungan bahwa program MBSR dapat membantu mengurangi depresi dan meningkatkan kesadaran pada siswa keperawatan. 

Dari studi tersebut bisa disimpulkan bahwa program MBSR memiliki efek yang bermanfaat terhadap depresi, kecemasan, stres. 

Dari berbagai literatur yang telah dibaca dapat disimpulkan lagi bahwa MBSR memberikan kontribusi terhadap penurunan tingkat depresi pada seseorang. Maka dari itu intervensi MBSR juga pasti akan sangat membantu mereka yang mengalami depresi karena pandemi COVID-19. 

Intervensi MBSR ini tentu akan sangat menguntungkan bagi komdisi kesehatan mentas selama pandemi COVID-19 jika diterapkan melalui program MBSR sesuai prosedur yang ada sebelumnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun