Mohon tunggu...
Nadia Okta Nelsi
Nadia Okta Nelsi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa/UIN Sjech M.Djamil Djambek

Saya mempunyai hobi menulis seperti puisi, quotes, cerpen hingga Novel. Biasanya saya menulis diwaktu luang yaitu dimalam hari.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gerald

8 Oktober 2023   22:45 Diperbarui: 8 Oktober 2023   22:52 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tidak lagi Rin, kamu harus belajar mandiri. Mungkin udah saatnya aku pergi. Bilang sama Ayah dan Bunda. Aku minta maaf nggak bisa menjaga putrinya terlalu lama lagi. Aku minta maaf untuk semuanya Rin."

Hayrin terisak, dia tidak sanggup kehilangan Gerald. Kenapa? Ada apa?

Hayrin dan Gerald adalah sahabat sejak kecil. Meski beda Agama, persahabatan mereka tetap utuh. Tapi satu yang membuat Gerald menyesal. Dia telah mencintai Hayrin, sahabat kecilnya. Hayrin mustahil untuk dia miliki.

"Rald, kamu jangan ngomong gitu."

"Aku tetap ada untuk kamu, aku akan tetap ada di sisi kamu. Meski tidak lagi bisa melihat senyum itu secara langsung."

"Gerald! Udah! Jangan ngomong gitu."

"Rin, aku pamit. Mama sama Papa kayaknya udah kangen sama aku. Kamu jaga Ayah dan Bunda. Jangan nakal lagi. Untuk perasaan aku waktu itu, itu murni dari hati aku. Kamu adalah sahabat sekaligus cinta pertamaku. Jaga diri baik-baik Rin. Jangan nakal. Tidak ada lagi yang bakal belain kamu di depan banyak orang." Gerald tertawa kecil.

Hayrin berteriak kalap saat dia tidak lagi mendengar suara Gerald. Sahabatnya telah pergi.

Tidak ada lagi Gerald si cerewet. Tidak ada lagi Gerald yang seenaknya makan makanannya. Gerald sudah pergi. Gerald sudah pergi jauh.

*****

"Kita punya keinginan, tapi tidak semua keinginan itu milik kita seutuhnya." (Nadia Okta Nelsi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun