Mohon tunggu...
Nadia Okta Nelsi
Nadia Okta Nelsi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa/UIN Sjech M.Djamil Djambek

Saya mempunyai hobi menulis seperti puisi, quotes, cerpen hingga Novel. Biasanya saya menulis diwaktu luang yaitu dimalam hari.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Penipuan Berkedok Jual Beli Online

19 September 2023   11:38 Diperbarui: 19 September 2023   11:43 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aira sadar bahwa dia telah terlanjur kena tipu dan uangnya tidak bisa lagi dikembalikan. Tapi Aira tiba-tiba menerima pesan dari pihak jual beli online, bahwa uangnya akan aman. Dan akan diganti uangnya dua kali lipat jika uangnya tidak kembali.

Aira langsung cek rekening pihak jual beli online, dan yang bikin heran rekeningnya terdaftar di salah satu bank.

Sekarang Aira dilema, melanjutkan transaksi dengan pihak JNE atau mengikhlaskan uangnya begitu saja.

Apakah Aira bodoh? Tidak, hanya saja dia tidak berpikir terlalu serius bahwa barang yang bagus dijual murah itu tidak selalu benar.

Aira menangis menekuk lutut, dia bodoh dengan mudahnya tertipu jual beli online.

Dia menghapus jejak air mata, matanya bengkak dan hidungnya merah.

Aira ambil air wudhu, membentangkan sajadah, menangis di setiap gerakan sholat.

"Ya Allah, maafkan Aira telah melupakan engkau. Maafkan Aira yang juga telah meninggalkan Al-Qur'an, apakah ini bentuk teguran engkau Ya Allah? Apakah ini bentuk kebodohan hamba?" Aira terus menangis sesenggukan sampai tidak sadar badannya terkulai lemas di atas sajadah.

Pingsan dua jam, bisa kita bayangkan bagaimana rapuhnya Aira.

Di alam bawah sadar, Aira terbangun ketika mendengar dua percakapan benda yang sangat dikenalnya.

"Al-Qur'an, apakah itu kamu?" Tanya Aira sedikit sempoyongan berdiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun