Measurable berarti bahwa tujuan dapat diukur untuk menentukan apakah sudah tercapai atau belum dengan menggunakan angka, kuantitas, atau perbandingan. Dalam hal ini, tujuan harus dapat diukur, yang berarti bahwa sumber pengukuran telah diidentifikasi dan dapat digunakan untuk mengukur kemajuan menuju tujuan. Pengukuran ini menghasilkan hasil yang dapat dinilai, baik dalam bentuk skala 1-10 maupun dalam bentuk penilaian keberhasilan dan kegagalan. Pengukuran merupakan alat yang membantu untuk mengetahui kapan tujuan telah terpenuhi.
- Achievable
Achievable berkaitan dengan pertanyaan apakah tujuan yang ditetapkan dapat dicapai dan dapat direalisasikan. Tujuan haruslah memungkinkan untuk dicapai. Jika tujuan terlalu jauh di masa depan, penting untuk menjaga motivasi agar tetap kuat dalam mencapainya. Tujuan membutuhkan dorongan, namun perlu diingat untuk tidak menetapkan tujuan yang terlalu jauh karena hal tersebut dapat menyebabkan frustrasi dan menurunkan motivasi.
- Realistic
Realistic berarti bahwa tujuan harus sesuai dengan ketersediaan sumber daya yang dapat digunakan untuk mencapainya. Pencapaian tujuan membutuhkan sumber daya seperti tenaga kerja, keahlian, keuangan, peralatan, dan sebagainya. Sebagian besar tujuan dapat dicapai, tetapi mungkin memerlukan penyesuaian dalam prioritas untuk mewujudkannya.
- Time-Bound
Time-Bound berarti menetapkan batas waktu untuk mencapai tujuan. Batas waktu tersebut harus dapat dicapai dan realistis. Ketika tidak ada batas waktu yang ditetapkan, motivasi dan kegencaran untuk melaksanakan tugas dapat menurun. Menentukan waktu merupakan kebutuhan yang mendesak dan merupakan langkah yang penting.
Dalam merumuskan dan mencapai tujuan, langkah-langkah praktis menggunakan metode SMART dapat kita ikuti. Pertama, pastikan tujuan yang kita tetapkan bersifat spesifik. Artinya, tujuan tersebut harus jelas, konkret, dan terdefinisi dengan baik.Â
Kita harus menghindari tujuan yang terlalu umum atau ambigu. Kedua, kita perlu menetapkan indikator atau metrik yang dapat digunakan untuk mengukur kemajuan dan pencapaian tujuan. Kita bisa menggunakan angka, persentase, atau parameter lain yang dapat diukur secara objektif agar tujuan bisa terukur. Ketiga, kita harus memastikan tujuan yang kita tetapkan dapat dicapai.Â
Kita perlu meninjau sumber daya yang tersedia, termasuk waktu, keahlian, tenaga kerja, dan anggaran yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Keempat, kita harus selalu memperhatikan realitas dalam menetapkan tujuan. Kita perlu mempertimbangkan keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan yang kita miliki agar tujuan tetap realistis dan dapat dijangkau. Terakhir, jangan lupakan aspek waktu.Â
Kita harus menetapkan batas waktu yang spesifik untuk mencapai tujuan. Kita perlu menentukan tenggat waktu yang realistis dan membuat kita fokus serta terdorong untuk mencapai tujuan tepat waktu. Dengan mengikuti langkah-langkah praktis ini, kita dapat meningkatkan peluang kesuksesan dalam mencapai tujuan kita.
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa harapan memiliki peran yang penting sebagai sumber motivasi dalam kehidupan kita. Harapan mendorong kita untuk bermimpi, berimajinasi, dan memvisualisasikan masa depan yang lebih baik. Harapan memberikan motivasi untuk bangkit dari kegagalan, mengatasi rintangan, dan terus berusaha meraih tujuan-tujuan kita.
Selanjutnya, penggunaan metode SMART dalam meraih harapan terbukti sangat bermanfaat. Metode ini membantu kita merumuskan tujuan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, realistis, dan terikat waktu.Â