Mohon tunggu...
Nada Taufik
Nada Taufik Mohon Tunggu... Penulis - Writer

Seorang writer, producer film, stand up comedian, fotografer, mentor Ketofastosis, business woman yang bergerak dibidang Bags dan Fashion. Pernah bergerak dibidang tarik suara (singer), Host dan MC.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Langsing dengan Ketofastosis Part 2

1 Juni 2023   12:30 Diperbarui: 1 Juni 2023   13:01 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Saat tubuh manusia sudah bisa menggunakan lemak dengan efektif, maka tidak akan ada lagi gejala yang disebut "Hypoglycemic", karena tubuh akan memiliki molekul yang disebut "Ketone", dimana molekul ini akan menggantikan fungsi glukosa ditubuh manusia terutama untuk kebutuhan metabolisme energi di otak.
Ketone ini tidak hanya diperoleh dari lemak yang dikonsumsi dari makanan, namun ketone ini sangat mudah diperoleh dari seluruh cadangan lemak yang dimiliki manusia.


Ini sebabnya metabolisme manusia yang memiliki "Ketone" didarahnya, tidak akan mengalami Hypoglycemic dan tidak akan membuat manusia ketergantungan dengan makanan setiap saat.


Saat manusia hanya bisa menggunakan sumber energi makanan yang hanya berasal dari Karbohidrat, maka sudah pasti akan sangat ketergantungan oleh makanan. Karena karbohidrat atau glukosa, tidak akan bisa disimpan dalam jumlah besar ditubuh. Glukosa yang disimpan dalam bentuk "Glycogen" di massa otot dan liver akan habis dalam 1 x 24 jam, dan akan mudah memicu "Hypoglycemic" saat substrate energi ini habis. 

Jika manusia dikembalikan ke masa dimana makanan itu dicari atau diburu, maka sudah pasti metabolisme glukosa yang mengandalkan karbohidrat ini tidak akan bisa bertahan lama, untuk mendukung proses/usaha/waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh sumber makanan. Gejala Hypoglycemic yang selalu muncul akan sangat merusak dan kontradiktif dengan segala aktivitas yang membutuhkan energi, seperti usaha mencari makanannya.

Manusia akan menjadi mahluk yang sangat lemah dikondisi Hypoglycemic, dan tidak akan mudah selamat dalam kondisi-kondisi kekurangan pangan akibat bencana alam misalnya. Kemampuan "survival" rendah yang dimiliki manusia dengan metabolisme glukosa ini, tidaklah mencerminkan bagaimana manusia dimasa lalu bisa berevolusi melalui berbagai kondisi dibumi.

Metabolisme lemak yang dihasilkan program Fastosis, akan mengembalikan kemampuan "Survival" manusia sebenarnya, dimana manusia ditakdirkan untuk mampu menggunakan Lemak sebagai sumber energi utamanya. Dimana tidak ada gejala-gejala seperti Hypoglycemic yang akan menghambat aktivitas dan usaha manusia untuk "mencari" makanan dan bertahan hidup dikondisi apapun dibumi. Inilah cara hidup manusia sebenarnya yang ditakdirkan sebagai mahluk dengan derajat tinggi yang berada di posisi teratas pada rantai makanan di bumi.

Kira-kira sampai disini saya sudahi dulu ya tulisan ini, karena kalau saya lanjut lagi bisa tidak istirahat matanya dari layar LCD. Untuk part 3 akan tetap saya posting setelah ini, mohon bersabar ditunggu saja. Apabila ada pertanyaan, seperti diatas tadi sudah saya sampaikan bahwa saya bisa di kontak DM kapan saja melalui akun media sosial saya di instagram dan twitter. Terima kasih sudah membaca.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun