Mohon tunggu...
Fidel Dapati Giawa
Fidel Dapati Giawa Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Nulis dangkadang, tergantung mood

Selanjutnya

Tutup

Politik

Seandainya Kupunya Sadap

24 Juli 2015   14:13 Diperbarui: 24 Juli 2015   14:13 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Soal pemilihan dan pemilihan ini tentu bergantun pada seleraku saat itu. Tak ada yang bisa intervensi seleraku. Aku mau mulai dari yang mudah atau dari yang sulit adalah semata urusanku. Aku mau pilih yang silent atau yang heboh, juga adalah urusanku. Pers tak bisa mengorek informasi tentang alasanku memilih dan memilah, karena hanya aku dan Tuhanku lah yang tahu isi hatiku. Harap maklum.

Sekarang para pembaca yang budiman sudah paham betapa dahsyatnya alat sadap, betapa kita bisa berbuat banyak tanpa harus ada sayap. 

Pertanyaan selanjutnya adalah, apakah untuk memberantas korupsi secara massif perlu diperluas penggunaan alat penyadap? Silakan para cerdik pandai membahas dan menimbangnya.

Akhirul kata aku ucapkan selamat idul fitri 1436 h, mohon maaf lahir dan bathin, terutama kepada mereka yang terlanjur kena sadap.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun