Mohon tunggu...
Jihan Nabila Roendra
Jihan Nabila Roendra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

Hello~

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Merajut Mimpi untuk Menemukan Jati Diri

7 Desember 2024   16:50 Diperbarui: 7 Desember 2024   19:06 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Lusi selama bekerja di hotel adalah tanggung jawab tambahan sebagai babysitter bagi anak-anak pemilik hotel. Ketika jam istirahat tiba, yang seharusnya bisa ia manfaatkan untuk beristirahat atau melaksanakan ibadah, anak-anak tersebut sering ikut bersamanya. Hal ini membuat waktu istirahat Lusi menjadi sangat terbatas, karena ia harus mengurus mereka di sela-sela kesibukannya. Meskipun begitu, ada hal positif yang Lusi dapatkan dari pengalaman ini, seperti diberikan tip dari tamu yang merasa puas dengan layanannya, yang menjadi tambahan penghasilan yang cukup membantu.

Pengalaman bekerja di hotel keluarga ini mengajarkan Lusi tentang tanggung jawab, kerja keras, serta pentingnya adaptasi dengan lingkungan yang baru dan budaya kerja yang berbeda.

Keputusan untuk Kembali ke Tanah Air

Setelah kurang lebih dua tahun tinggal di Turki, Lusi akhirnya memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Keputusan ini bukan tanpa alasan, melainkan didasarkan pada berbagai pertimbangan yang melibatkan situasi di Turki serta kekhawatiran keluarga di tanah air. Selama tinggal di sana, Lusi menghadapi sejumlah peristiwa yang membuat suasana menjadi tidak stabil, mulai dari ancaman bom di Istanbul hingga meningkatnya risiko gempa bumi yang mengancam keselamatan, serta inflasi yang meningkat membuat biaya hidup yang tak lagi sesuai harapan.

Selain itu, konflik yang terjadi di negara tetangga seperti Suriah turut menambah rasa waswas, baik bagi Lusi maupun keluarganya. Kekhawatiran ini memuncak hingga orang tua Lusi menyarankan dengan tegas agar ia pulang demi keselamatan. Meski berat meninggalkan pengalaman dan pelajaran yang telah ia dapatkan selama di Turki, Lusi merasa bahwa pulang adalah keputusan terbaik, terutama untuk memberikan rasa tenang bagi keluarganya.

Memulai Semuanya Dari Awal

Sesampainya di Indonesia, Lusi juga harus berdamai dengan harapan orang tua yang berbeda dari jalan yang selama ini ia impikan. Bidang sosiologi yang ia minati dianggap kurang menjanjikan dalam hal karier, sehingga ia akhirnya memutuskan untuk mengambil jurusan  administrasi bisnis, yang dianggap lebih relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Bagi Lusi, keputusan ini adalah kompromi antara mengikuti kata hati dan menghormati keinginan orang tua. Meski terasa berat, ia melihatnya sebagai langkah baru untuk mengejar kesuksesan di jalan yang berbeda, dengan tetap membawa semangat belajar dan pengalaman yang telah ia dapatkan selama di Turki.

Memulai kuliah dari awal di Indonesia menjadi pengalaman yang penuh campuran emosi bagi Lusi. Di satu sisi, ia merasa takut mengecewakan orang tua yang telah banyak berkorban, terutama secara finansial, untuk pendidikannya di Turki. Di sisi lain, ada rasa minder ketika menyadari bahwa teman-teman seangkatannya sudah lebih dulu melangkah ke tahap yang lebih jauh, sementara ia harus kembali memulai dari awal. Meski begitu, Lusi berusaha menerima kenyataan ini dengan hati yang lapang. Ia memilih untuk mengikuti saran orang tuanya untuk mengambil jurusan administrasi bisnis, sebuah pilihan yang sejalan dengan ketertarikannya pada dunia perdagangan dan bisnis. Dengan jurusan ini, ia berharap dapat memanfaatkan bakat dan minatnya untuk menciptakan peluang yang lebih besar di masa depan.

Ketika membandingkan pengalaman pendidikan di Turki dan Indonesia. Di Turki, para pengajar cenderung mendekati siswa terlebih dahulu, bahkan memberikan perhatian ekstra. Hal ini berbeda dengan di Indonesia, di mana hubungan antara guru dan siswa terasa lebih formal dan jarang mendekat secara personal. Meski dari segi kurikulum tidak ada perbedaan yang signifikan, pengalaman seperti belajar bahasa Turki selama enam bulan sebelum memasuki perkuliahan menjadi sesuatu pengalaman yang sangat berkesan bagi Lusi.

Kini selain fokus pada kuliah di jurusan administrasi bisnis, Lusi juga menekuni dunia bisnis dengan membuka usaha tote bag. Melalui akun Instagram @.ukkuking, ia menawarkan konsep tote bag yang bisa didesain sesuai keinginan pelanggan. Mulai dari motif, warna, semuanya bisa disesuaikan dengan preferensi masing-masing, menjadikan setiap produk unik dan personal bagi pembelinya. Tidak hanya itu, Lusi juga terlibat dalam usaha franchise brand Sehatea bersama saudara ibunya.

Sumber: Instagram @ukkuking
Sumber: Instagram @ukkuking
Sumber: Instagram @ukkuking
Sumber: Instagram @ukkuking
Sumber: Instagram @ukkuking
Sumber: Instagram @ukkuking

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun