Mohon tunggu...
Jihan Nabila Roendra
Jihan Nabila Roendra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

Hello~

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Merajut Mimpi untuk Menemukan Jati Diri

7 Desember 2024   16:50 Diperbarui: 7 Desember 2024   19:06 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentang Dirinya

Lusi Fitriana Ramandari, lahir pada 11 November, 2004 dan besar di lingkungan yang dikenal dengan kerajinan kulitnya, yaitu Cibaduyut, Bandung. Dalam hangatnya rumah kecil yang dipenuhi cinta, ia tumbuh bersama ayah, ibu, dan seorang adik perempuan yang masih berusia 3 tahun. Kehidupan keluarganya yang sederhana menjadi pondasi kuat bagi jiwa dan langkahnya, membentuk Lusi menjadi pribadi yang penuh harapan dan kasih.

Menurut sang ibu, Lusi adalah pribadi dengan karakter yang kuat dan pendirian yang teguh. Sejak kecil, Lusi sudah dipenuhi dengan nilai-nilai kehidupan yang membentuk karakternya. Etika dasar seperti mengucapkan permisi, maaf, dan terima kasih adalah pelajaran pertama yang ia terima, yaitu betapa pentingnya menghargai orang lain.

Lusi juga dikenal sebagai pribadi yang penuh empati, dengan kemampuan luar biasa untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain. Ia selalu siap mendengarkan, memberikan perhatian penuh kepada siapa pun yang membutuhkan. Teman-temannya sering datang kepadanya untuk berbagi cerita, baik itu kegembiraan maupun kesedihan, karena mereka tahu Lusi bukan hanya sekadar mendengar, tetapi juga memahami dengan sepenuh hati. Bagi Lusi, mendengarkan bukan sekadar tugas, tetapi cara untuk menunjukkan bahwa ia peduli dan menghargai orang lain.

Momen yang paling membanggakan bagi sang ibu adalah ketika Lusi mulai benar-benar mengenal dirinya sendiri, tepatnya sejak ia di bangku SMP. Saat itu, Lusi mulai menyadari apa yang ia inginkan dalam hidupnya dan berani untuk mengejarnya dengan sepenuh hati. Ia tidak lagi ragu untuk menunjukkan siapa dirinya, dengan segala kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.

Tekadnya yang kuat untuk mencapai tujuan membuat sang ibu sangat mengagumi proses yang dilalui Lusi. Dalam perjalanan itu, Lusi berhasil meraih banyak prestasi, mulai dari medali hingga piagam penghargaan, yang semuanya diperoleh dengan kerja keras dan usaha yang tak kenal lelah. Namun, bagi sang ibu, yang paling membanggakan bukanlah pencapaian itu sendiri, melainkan proses yang dilalui Lusi untuk mencapainya.

Awal Mula Mengambil Langkah Besar

Setiap perjalanan yang dilalui Lusi penuh dengan tantangan yang membentuknya menjadi pribadi yang lebih matang. Salah satu fase yang paling berkesan terjadi saat ia menjalani masa-masa di SMK. Ketika Lusi mulai memasuki kelas 10, ia dan teman-temannya mulai merasa lebih dekat dan saling mengenal. Namun, semua itu berubah ketika pandemi Covid-19 melanda, dan sekolah terpaksa diliburkan. Lusi dan teman-temannya harus beradaptasi dengan cara belajar yang baru, yaitu pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Perubahan mendadak ini membuat Lusi dan teman-temannya harus belajar dari rumah, menggunakan perangkat elektronik untuk mengikuti pelajaran secara online. Sistem yang awalnya berjalan dengan tatap muka langsung, kini harus dilakukan secara virtual, yang tentu saja membawa tantangan tersendiri. Lusi merasa kehilangan momen-momen kebersamaan dengan teman-temannya di sekolah. Kegiatan yang biasa dilakukan bersama, seperti diskusi kelompok atau bermain di waktu senggang.

Meskipun banyak hal yang berubah, Lusi berusaha untuk tetap fokus pada pelajaran. Ia belajar untuk lebih mandiri dan disiplin dalam mengatur waktu belajar, karena tidak ada lagi guru yang mengawasi langsung di kelas. Ketika pembelajaran tatap muka akhirnya dibuka kembali, Lusi dan teman-temannya harus menghadapi Uji Kompetensi Keahlian (UJIKOM). Lusi tetap berusaha untuk mempersiapkan ujian dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun