Mohon tunggu...
Nabilla Shalsa
Nabilla Shalsa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa yang masih belajar

mencoba menjadi jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peran Penginderaan Jauh untuk Mendeteksi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla)

16 Mei 2022   13:04 Diperbarui: 16 Mei 2022   13:13 2316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Satelit tersebut akan mendeteksi asap melalui indikasinya terhadap hotspot atau titik api. Selain menggunakan satelit NOAA-AVRR, deteksi tentang kebakaran hutan juga bisa menggunakan satelit Landsat yang penggunaannya telah dilakukan sejak tahun 1980-an.

Titik panas di Indonesia saat ini di monitoring melalui satelit bertipe polar yaitu satelit Suomi NPP, Terra dan Aqua (LAPAN, 2016). Satelit   Terra   dan   Aqua   menggunakan sensor   MODIS   (Moderate   Resolution   Imaging Spectroradiometer)    dan    satelit    Suomi    NPP menggunakan   sensor   VIIRS   (Visible   Infrared Imaging     Radiometer Suite)     untuk     deteksi kebakaran  hutan  dan  lahan.

Penginderaan Jauh juga dapat berkolaborasi dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk membuat output informasi berupa peta. Kemampuan teknologi PJ dan SIG dalam fungsi-fungsi seperti pemodelan, pengukuran, pemantauan dan pemetaan dapat memberikan status inventarisasi sumber daya yang sebenarnya, khususnya sumber daya hutan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun