Mohon tunggu...
Nabil bilanur
Nabil bilanur Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Uin Malang ( PBA)

hidup sekali hiduplah yang berarti

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Review Buku Ilmu, Filsafat, dan Agama

17 Februari 2020   22:03 Diperbarui: 17 Februari 2020   21:59 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PENERBIT : PT. Dunia Pustaka Jaya

JUDUL                   : Ilmu, filsafat & agama

PENULIS               : Endang Saifuddin Anshari

PENERBIT            : PT. Dunia Pustaka Jaya

TEBAL BUKU       : 243 Hal

BAB I : PERBEDAAN ASASI ANTARA MANUSIA DENGAN HEWAN

                Menurut para pemikir banyak pendapat mengenai perbedaaan antara manusia  dan hewan . dan kesimpulan yang dapat diambil adalah :

a. Manusia adalah "sejenis" hewan juga

b. Manusia mempunyai perbedaan tertentu dibandingkan dengan hewan.

c. Ditinjau dari segi jasmaniah, perbedaan antara manusia dengan hewan adalah gradual, tidak asasi.

d. Ditinjau dari rohaniah, perbedaan antara manusia dengan hewan adalah prinsipiil, fundamental, asasi

              Ditinjau dari segi ruhaniah, maka keistimewaan manusia dibandingkan dengan hewan terlihat dalam kenyataan bahwa manusia adalah seseorang, pribadi makhluk yang memiliki akal dan pikiran , pandai membandingkan dan menafsirkan, tukang bertanya dan mempertanyakan segala sesuatu, punya kehendak dan kemauan bebas, mengenal norma, dapat merasa malu, berpolitik, berkreasi, berproduksi, tegasnya yaitu : manusia itu makhluk yang berkebudayaan.

BAB II : MANUSIA : MAKHLUK PENCARI KEBENARAN

             Manusia adalah hewan tukang berpikir. Berpikir adalah bertanya. Berpikir adalah membeda-bedakan hal yang benar-benar berbeda dan menyamakan hal-hal yang memang sama. Orang yang berpikir adalah orang yang bertanya. Apabila orang yang tidak pernah bertanya maka tidak pernah berpikir. Bertanya adalah mencari jawaban. Mencari jawaban adalah mencari kebenaran. Mencari jawaban tentang tuhan, alam dan manusia, artinya mencari kebenaran tentang Tuhan,alam dan manusia. Jadi pada akhirnya : manusia adalah makhluk pencari kebenaran.

BAB III : TEORI TENTANG KEBENARAN

Teori tentang kebenaran ada 3 dalam diskusi :

            Teori Korespondensi, Kebenaran atau keadaan benar itu berupa kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh suatu pendapat dengan apa yang sungguh merupakan halnya atau faktanya. Suatu prosisi atau pengertian adalah benar apabila tersadat suatu fakta yang diselerasinya,apabila ia menanyakan apa adanya. Kebenaran ialah yang bersesuaian dengan fakta yang berlarasan dengan realitas, yang serasi dengan situasi actual.

Teori Konsistensi, kebenaran tidak dibentuk atas hubungan antara putusan dengan sesuatu yang lain, yaitu fakta atau realitas, tetapi atas hubungan antara putusan-putusan itu sendiri.

Teori Pragmatis, kebenaran merupakan suatu proposisi adalah benar sepanjang proposisi itu berlaku, atau memuaskan, berlaku dan memuaskannya itu diuraikan dengan pelbagai ragam oleh para teori tersebut.

BAB IV : MASALAH MANUSIA

             Yang dimaksud dalam bab ini adalah segala yang dimasalahkan oleh manusia, termasuk di dalamnya manusia sebagai masalah. Dibawah ini merupakan beberapa hal yang menjadi masalah manusia adalah sebagai berikut :

  • Alam sebagai masalah manusia
  • Manusia sebagai masalah manusia
  • Masalah hidup manusia
  • Masalah asasi manusia

BAB V : ILMU PENGETAHUAN

           Adanya ilmu pengetahuan itu mempunyai ciri, tanda dan syarat tertentu, yaitu: sismatik, rasional, empiris, umum dan kumulatif. Ada dua macam objek dalam ilmu pengetahuan, yaitu objek material dan forma. Objek material adalah seluruh lapangan atau bahan yang dijadikan obyek penyelidikan suatu ilmu. Obyek forma ialah obyek materia yang disoroti oleh suatu illmu, sehingga membedakan ilmu yang satu dengan yang lain, jika berobyek materia yang sama.

Beberapa cabang ilmu berobyek materia :  biologis, psychologis, sosialogis, antropologis. Cara kita membedakan ilmu yang satu dengan yang lain adalah dengan melihat obyeknya.

Untuk fungsi ilmu pengetahuan itu sendiri ada empat, yaitu: fungsi deskriptif dengan menggambarkan suatu obyek sehingga mudah untuk dipelajari. Kemudian fungsi prediksi itu merupakan meramalkan kejadian-kejadian lalu bagaimana usaha dalam menghadapinya. Fungsi kontro yaitu mengendalikan peristiwa-peristiwa yang tidak dikehendaki.

Adapun istilah- istilah yang sering ada di pengetahuan ilmiah yaitu: 1) postulat yang berarti dianggap benar meskipun kebenranya gak dianggap. 2) asumsi yaitu anggapan yang sudah dianggap benar apalagi untuk penyelidik itu sendiri. 3) hipotesis yang merupakan sebagai petunjuk sementara  ke arah pemecahan masalah. 4) teori yaitu yang bermaksud meningkatkan menjadi dalil atau hukum ilmu pengetahuan.

BAB VI : FILSAFAT

            Seorang ilmuwan bisa dikatakan dengan ahli filsuf. karena disamping ahli dalam filsuf berarti ahli juga dalam ilmu pengetahuan karna ilmu pengetahuan bagian dari filsafat. Filsafat itu istimewa, karena filsafat mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ilmu pengetahuan yang tak mampu untuk melanjutkanya saja.

Aliran-aliran filsafat dibedakan atas aliran metafisika, aliran etika, dan aliran teori pengetahuan. Tujuan adanya filsafat adalah menjadi suatu inti, sari, atau jiwa suatu kebudayaan pada suatu tempat dan masa itu tak lain daripada fikiran-fikiran ahli pikir bangsa itu pada tempat dan masa itu.

Filsafat berbeda dengan ilmu karna setiap masalah filsafat akan meluas menjadi pertanyaan akan sistem dan berpikir pada ahli visi filsafat. Dengan filsafatnya, manusia bisa meyakini bahwa tuhan itu tidak ada dan dengan filsafat juga manusia dapat meyakini bahwa tuhan itu ada.

BAB VII : AGAMA

             Para filsuf, para psikolog, dan para teolog telah merumuskan definisi agama menurut caranya masing-masing. Walaupun tidak bisa memberikan sebuah definisi yang sempurna tentang religion, namun ada bentuk-bentuk yang mempunyai ciri khas yang biasanya dikenal dengan aktifitas religion, yaitu: kebaktian, pemisahan antara sakral dengan yang perfone, kepercayaan terhadap jiwa, kepercayaan terhadap dewa-dewa atau tuhan, penerimaan akan wahyu dan supranatural dan pencarian keselamatan.

Religion, religi, dan agama jika diartikan sendiri-sendiri menurut bahasa yang diambil akan menimbulkan arti yang berbeda namun jika dalam artian harfiah mempunyai arti yang sama. Adapun klasifikasi agama antara lain : 1) revealed dan non revealed. 2) missionary dan non missionary. 3) geoghraphical dan non geoghraphical. 4) agama samawi dan agama bukan nawawi, dan hanyalah agama islam yang menggunakan agama samawi sedangkan agama yang lainya termasuk agama budaya.

BAB VIII : KEPERCAYAAN

               Percaya adalah sikap membenarkan sesuatu atau menganggap sesuatu itu benar atau sesuatu diakui benar. Untuk kepercayaan dalam filsafat adalah bahwa filsafat itu tidak termasuk ilmu otonom. Setiap filsuf membutuhkan suatu pangkal pikiran atau titik berangkat ada yang memilih arus hidup dan yang memilih eksistensi. Jika sudah sampai sini maka kita akan memahami, kita sudah berada digerbang yang suatu bentuk dan corak kepercayaan, yang kita kenal sebagai: agama!

Fungsi dari kepercayaan adalah yang menjadi inti sari dan jiwa suatu kebudayaan pada suatu tempat dan masa itu tidaklah lain daripada pikiran-pikiran ahli pikir bangsa itu pada tempat dan masa itu.

Berbicara tentang kepercayaan dan filsuf bahwa suatu dasar hidup suatu bangsa akan tahan lama hanya apabila disertai wahyu ilahi, yakni ajaran wahyu illahi, yakni ajaran yang berisi betul dengan fitrah manusia yaitu bertanya.

BAB IX : AGAMA SEBAGAI KEBENARAN

                Agama dapat diibaratkan seperti gedung perpustakaan yang besar. Anak kunci pembuka gedung tersebut adalah Iman. Perngertian iman dibedakan menjadi dua: 1) Iman sebagai institusi, yatiu iman merupakan bagian pokok daripada agama itu sendiri . 2) Sikap jiwa, iman sebagai pembuka kunci tersebut adalah sikap jiwa ini. Iman adalah yang paling pertama dan utama dalam agama. Agama berurusan dengan manusia dan kemanusiaan seutuhnya. Manusia terbangun dari jasmani dan rohani. Agama berurusan juga denagn akal pikiran yang berperan mengokohkan iman manusia. Manusia adalah makhluk pencari kebenaran, Kita bertanya kepada Dia, sumber sebuah kebenaran. Hikmah merupakan barang hak milik orang beriman. Kita tidak dapat hidup dengan benar hanya dengan kebenaran kebenaran pengetahuan, ilmu dan filsafat, tanpa kebenaran agama. Kita tidak dapat hidup dengan wajar semata mata hanya kebenaran agama. Yang penting adalah mendudukkan masalah tepat pada tempatnya.

BAB X : IMAN, AKAL BUDI, DAN HATI

                Akal budi adalah satu potensi dalam rohani manusia yang berkesanggupan untuk mengerti sedikit secara teoretis realita kosmis yang mengelilinginya ia sendiri juga termasuk, dan untuk secara praktis mengubah dan mempengaruhinya.Kant berpendapat bahwa logika tak dapat membawa keyakinan tentang adanya Tuhan dan oleh karena itu ia pergi kepada perasaan. Perasaan inilah yang dapat membuktikan dengan sejelas jelasnya bahwa Tuhan itu pasti ada.  Menurut Dr. J. Verkuyl , rasio manusia itu cenderung sekali melewati batas- batas kesanggupannya dan menjadi tinggi hati serta mengabdi kepada semu dan dusta. Dengan menggunakan rasionya manusia itu bagaikan dewa dan dewi menyusun sendiri suatu gambaran daripada Allah yang bercorak segala rupa, bahkan dapat pula terjadi manusia itu menggunakan rasionya untuk membuktikan bahwa Allah itu ada atau bahwa ia tidak ada atau bahwa Allah itu tidak dapat dikenal. Padahal, Allah itu bukanlah suatu objek pengenalan seperti tiap tiap benda yang ada. Satu satunya yang dapat mengenal Allah ialah Allah. Dan satu satunya kemungkinan untuk mengenal Allah ialah pernyataan diri Allah. Pernyataan itulah satu satunya sumber pengetahuan kita tentang Allah.

                 Filsuf dan ahli ilmu pengetahuan alam menyimpulkan bahwa tiap tiap benda adalah jumlah sifat sifatnya belaka dan karena sifat itu hanya ada dalam batin saja , maka keseluruhan alam hanya ada sebagai suatu susunan yang dibangun oleh kesadaran.

                Mohammad Hatta mengemukakan bahwa ilmu adalah soal pengetahuan, dan agama adalah soal kepercayaan. Ilmu bermula dengan sikap tidak percaya, dan agama bermula dengan percaya. Percaya adalah pangkal dan tujuan pengabdian daripada agama.

BAB XI : ALBERT EISNTEIN TENTANG AGAMA DAN AKAL

                Albert eistein mengemukakan bahwa tugas mulia ahli fisika adalah menemukan hukum hukum dasar yang universal, daripada hukum hokum tersebut. Hanya intuisi yang berdasarkan pengertian yang simpatik mengenai pengalaman sejarah yang dapat mencapai hukum hukum tersebut.  Emosi yang paling indah dan yang paling mendalam yang dapat kita alami adalah kesadaran akan perkara perkara yang sifatnya spiritual (mistis). Kesadaran itu merupakan kekuatan segala ilmu pengetahuan yang sejati. Kita telah belajar dari pengalaman yang pahit, bahwa pikiran rasional tidaklah cukup untuk memecah masalah masalah kehidupan social kita.

                Walaupun daerah agama dan daerah ilmu yang nyata terpisah satu sama lain, namun antara keduanya terdapat pertalian dan perhubungan yang kuat timbal balik. Walaupun agama menetapkan tujuan , namun agama tetap belajar dari ilmu yang berarti seluas luasnya. Ilmu hanya dapat diciptakan oleh orang orang yang jiwanya penuh keinginan mencapai kebenaran dan pengertian.

BAB XII : NISBAH ANTARA ILMU, FILSAFAT, DAN AGAMA

                Manusia ialah makhluk pencari kebenaran. Ada 3 jalan untuk mencari, dan menghampiri kebenaran : Ilmu, Filsafat, dan Agama . Ilmu pengetahuan itu ialah hasil usaha pemahaman manusia yang disusun dalam satu pembagian. Filsafat ialah "ilmu istimewa" yang mencoba menjawab masalah amsalah yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan biasa. Filsafat ialah hasil upaya manusia denag akal budinya untuk memahami secara radikal dan integral hakikat sarwa yang ada.

                Agama pada umumnya ialah:

  • Satu Sistema credo : tata keyakinan sesuatu yang mutlak di luar manusia
  • Satu Sistema ritus : tata peribadatan manusia kepada yang dianggap mutlak
  • Satu Sistema norma : tata kaidah yang mengatur hubungan manusia dengan manusia alam lain

Ilmu , filsafat, dan agama bertujuan yang sama, yaitu : kebenaran. Perbedaannya , Ilmu pengetahuan mencari kebenaran dengan jalan penyelidikan, Filsafat menghampiri kebenaran dengan menualangkan akal budi secara radikal, integral, dan universal. Ilmu yang benar tiada lain ialah usaha manusia dengan kekuatan akal budinya yang relatif berhasil dan memahami kenyataan alam. Agama (al-Quran) lebih banyak dihayati , diselami, dan didalami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun