Mohon tunggu...
Nabil bilanur
Nabil bilanur Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Uin Malang ( PBA)

hidup sekali hiduplah yang berarti

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Review Buku Ilmu, Filsafat, dan Agama

17 Februari 2020   22:03 Diperbarui: 17 Februari 2020   21:59 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PENERBIT : PT. Dunia Pustaka Jaya

                Walaupun daerah agama dan daerah ilmu yang nyata terpisah satu sama lain, namun antara keduanya terdapat pertalian dan perhubungan yang kuat timbal balik. Walaupun agama menetapkan tujuan , namun agama tetap belajar dari ilmu yang berarti seluas luasnya. Ilmu hanya dapat diciptakan oleh orang orang yang jiwanya penuh keinginan mencapai kebenaran dan pengertian.

BAB XII : NISBAH ANTARA ILMU, FILSAFAT, DAN AGAMA

                Manusia ialah makhluk pencari kebenaran. Ada 3 jalan untuk mencari, dan menghampiri kebenaran : Ilmu, Filsafat, dan Agama . Ilmu pengetahuan itu ialah hasil usaha pemahaman manusia yang disusun dalam satu pembagian. Filsafat ialah "ilmu istimewa" yang mencoba menjawab masalah amsalah yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan biasa. Filsafat ialah hasil upaya manusia denag akal budinya untuk memahami secara radikal dan integral hakikat sarwa yang ada.

                Agama pada umumnya ialah:

  • Satu Sistema credo : tata keyakinan sesuatu yang mutlak di luar manusia
  • Satu Sistema ritus : tata peribadatan manusia kepada yang dianggap mutlak
  • Satu Sistema norma : tata kaidah yang mengatur hubungan manusia dengan manusia alam lain

Ilmu , filsafat, dan agama bertujuan yang sama, yaitu : kebenaran. Perbedaannya , Ilmu pengetahuan mencari kebenaran dengan jalan penyelidikan, Filsafat menghampiri kebenaran dengan menualangkan akal budi secara radikal, integral, dan universal. Ilmu yang benar tiada lain ialah usaha manusia dengan kekuatan akal budinya yang relatif berhasil dan memahami kenyataan alam. Agama (al-Quran) lebih banyak dihayati , diselami, dan didalami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun