Mohon tunggu...
Nabila Ghaida Zia
Nabila Ghaida Zia Mohon Tunggu... Freelancer - Nabila Ghaida Zia

Freelance Content Writer | Freelance Copywriter | Ghost Writer | Freelance Editor | Digital Marketing Enthusiast | Learning and Parenting Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Hikmah Ramadhan Saat Pandemi: Seberapa Yakinkah Kau Akan Janji Allah?

14 April 2021   22:36 Diperbarui: 14 April 2021   23:04 1008
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Mas, harga kacamatanya totalnya segini." Ucapku sambil menunjukkan angka total pembelian kacamata pada suami.

"Hmm, saldo kita tinggal berapa dek di ATM?" Respon suami terlihat tak biasa.

"Tinggal segini mas." lagi-lagi aku menyebutkan angka pada suami.

Suami terdiam sejenak dan seperti berpikir. 

"Apa kacamata punya mas lain kali aja ya, kita kan belum membelikan mukena dan baju buat keponakan?"

"Harga kacamata punya mas selisih sedikit kok. Lagian kita beli kacamata juga investasi kesehatan, mas. Biar mata kita nggak capek terus menerus di depan laptop." 

"Iya juga, sih, dek. Ya udah bismillah nggak papa."

Sore itu langsung aku transfer sejumlah nominal uang untuk membeli kacamata, berhubung kacamataku patah. 

Percakapan tentang kacamata ini membuatku menelusuri kisah ramadhan tahun lalu. Ramadhan saat pandemi di mana semua berubah begitu cepat tanpa bisa kita prediksi, tapi di situlah terletak hikmah.

Hikmah Ramadhan Saat Pandemi

"Mas, masih ingat ramadhan tahun lalu?" tanyaku pada suami ketika sedang santai menidurkan si bayi yang sudah tumbuh menjadi balita. 

"Masih ingat dong. Itu masa-masa dimana kita kerja keras banget. Mas juga baru belajar banget tentang website."

"Iya, betul, mas. Ramadhan kemarin pas pandemi ya, mas gak bisa jualan dan akhirnya kita mutar otak agar tetap ada penghasilan. Alhamdulillah ramadhan kali ini kita lebih sejahtera ya mas dibanding tahun lalu."

"Alhamdulillah, dek, itulah yang perlu kita syukuri. Hikmah ramadhan lalu membuat kita harus lebih bersyukur lagi di ramadhan kali ini." 

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Masih lekat dalam ingatanku bulan Ramadhan tahun lalu menjadi titik balik bagi perjalanan rumah tangga kami. 

Adanya pandemi membuat usaha suami stuck dan tidak bisa berjalan. Kami memutar otak mencari ide apa yang bisa kita lakukan untuk memperoleh penghasilan.

Aku pun berpikir tentang kelebihan dan skill yang dimiliki suami. Selain itu, aku mencoba untuk melihat kebutuhan masyarakat di daerah sekitar. 

Akhirnya ketemulah jalan keluar. 

Suamiku punya skill tentang memahami kepribadian dan ini memberiku ide. 

"Mas, bagaimana kalau kita buat kelas online menghafal Al Quran sesuai kepribadian." celetukku. 

Suami pun setuju, kami langsung menggunakan sisa uang untuk membuat website guna membuat kelas online menghafal Al Quran sesuai kepribadian yang kami namakan Brain Tahfidz. 

Kenapa membuat kelas online menghafal Al Quran sesuai kepribadian? Karena aku merasa banyak orang ingin menghafalkan Al Quran, tapi selalu menyerah terlebih dahulu. Padahal kalau kita tahu cara menghafal yang sesuai dengan kepribadian kita, maka akan lebih mudah untuk kita menghafalkan Al Quran. 

Suamiku belajar semuanya dari awal membeli domain dan hosting, membuat website-nya, membuat materinya, bahkan membuat alat ukur tes-nya sendiri sesuai dengan pengalamannya. 

Apapun hasil dari tekad kami, saat itu aku selalu mengingat dan menancapkan keyakinan dalam hati bahwa Allah tak akan membiarkan usaha hamba-Nya sia-sia. Bahkan aku yakin rezeki akan datang dari arah tak disangka-sangka.

Sebagaimana janji Allah yang dituangkan dalam surat At-thalaq ayat 2-3 yang artinya adalah sebagai berikut:

"Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya. Dan memberi-nya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya." (Ath-Thalaq: 2-3)

Alhamdulillah brain tahfidz pun berjalan lancar, tidak hanya secara online, tapi juga secara offline. Kami membuka les privat brain tahfidz di rumah. Kami mengajarkan hafalan Al Quran kepada mereka sesuai dengan kepribadiannya masing-masing.

Alhamdulillah ramadhan kemarin meski ada cobaan, tapi justru di situlah letak kita mengetahui apa yang perlu kita asah dari diri kita. 

Seberapa Yakinkah Kamu dengan Janji Allah?

Melihat kondisi suami yang masih berjuang, membuatku tak terpaku tangan. Alhamdulillah dengan aku menjadi guru TK setidaknya masih ada penghasilan meski tak seberapa. 

Aku mencoba menambah sumber penghasilan dengan menjadi seorang blogger dan freelance writer. Masih kuingat bulan Ramadhan lalu, aku baru hanya mendapat job-job kecil saja. 

Tapi aku selalu menanamkan keyakinan surat At-thalaq ayat 2-3 dalam hatiku ketika aku down karena belum ada lagi projek menulis. 

Ketika aku down karena belum ada projek menulis, aku selalu menenangkan diriku dengan mengatakan ini:

"Tenang lala, Insya Allah akan datang rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka."

Seketika hati pun menjadi tenang dan luar biasanya adalah tiba-tiba ada yang menghubungiku entah lewat sosial media atau teman untuk menawarkan projek menulis. 

Semenjak bulan Ramadhan lalu hingga sekarang, aku sangat bersyukur sekali. Dari yang mulai sedikit job menulis, hingga kini menjadi tiada hari tanpa menulis.

Klien-klien yang pernah aku tangani pun beragam mulai dari UMKM, pengusaha terkenal, hingga perusahaan media teknologi terbesar di Indonesia. Alhamdulillah sekarang sedang menulis untuk perusahaan konsultan agile paling berpengaruh di Indonesia. 

Bila melakukan kilas balik, rasanya memang Allah tak pernah melihat usaha hamba-Nya sia-sia. 

Aku merasakan betul janji Allah dalam setiap firman-Nya. Seperti janji-Nya yang disebutkan dalam surat Ar-Ra'd ayat 11 yang artinya

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri," (QS. Ar-Ra'd:11).

Benar memang janji Allah. Apa jadinya kalau saat kami terpuruk dan kami tidak melakukan apa pun? Tentu otomatis aku dan suami tidak bisa ada di posisi ini. Tentu aku juga tak bisa membeli barang-barang impianku dari hasil kerja kerasku. 

Ramadhan lalu menjadi momen pengujian, seberapa yakinkah aku dan suami terhadap janji Allah. 

Sore ini ketika kekhawatiran akan rezeki datang lagi, aku yakinkan diri dengan firman Allah di surat At-Thalaq ayat 2-3. 

Benar saja, tiba-tiba sore tadi klien menulisku dulu mengirim pesan padaku. Masya Allah. 

Hai kawan, apa pun kondisimu sekarang ini, yakinlah bahwa janji Allah itu benar adanya. Minta tolonglah selalu pada Allah. Apalagi sekarang ramadhan. 

Hikmah Ramadhan ada banyak sekali, salah satunya kita bisa bebas berdoa apa pun karena waktu ramadhan ini termasuk waktu mustajabnya doa. 

Selamat menggali hikmah bulan Ramadhan lainnya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun