Sentuhan lara merasuk dada.Â
Bertatih menerpa tiupan kalbuÂ
Sisi hitam mengerang, menerjang senduÂ
Tak adakah hujan yang membasuh sunyi,Â
atau serpihan asa menghanyutkan rasa?Â
Torehan langit bersandiwara,Â
memainkan nyanyian sang awan,Â
yang melebur hujan tak terbendung.Â
Sebuah kiasan menghias pandangan,
mengaburkan makna ketenangan jiwa.
Namun, separuh langkah terlanjur menghirup hampa,
menjadikan senyuman mengasingkan fakta.
Sayap mengepak, menuntut sang angin.
Tetapi, hanya sepatah syair menemani kesendirian.
Sebilah rasa menguras separuh isi hati,
menoreh tanya dalam tiupan senja.
Pada akhirnya, sentuhan malam memanggil semu,
dan para lara mulai terlelap dalam kegelapan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H