Mohon tunggu...
Nabilah Destin Amelia
Nabilah Destin Amelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo semuanya selamat datang! Saya Nabilah Destin Amelia, Mahasiswa Pendidikan Sosiologi UNJ.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Flexing pada Remaja di Media Sosial

23 Oktober 2023   16:55 Diperbarui: 23 Oktober 2023   17:00 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dampak flexing pun berbeda-beda, baik bagi pelaku maupun orang yang melihatnya, hal ini tergantung reaksi individu masing-masing dalam menyikapinya. Bagi diri pelaku flexing atau beberapa orang mungkin merasa lebih percaya diri ketika mereka dapat memamerkan apa yang mereka miliki. Tujuannya secara positif adalah untuk mengapresiasikan hasil dari kerja keras diri sendiri atau memotivasi orang lain bahwa setiap orang bisa mencapai hasil yang baik melalui usaha. Akan tetapi, dampak negatif dari flexing juga dapat membahayakan diri pelaku.

Dampak Negatif Dari Fenomena Flexing

1. Memicu Perbandingan Sosial

Fenomena flexing dapat memicu perasaan tidak memadai dan perbandingan sosial yang merugikan kesejahteraan mental seseorang yang dapat memicu depresi serta kecemasan.

2. Memperburuk Masalah Keuangan

Kehidupan orang flexing akan menjadi semakin konsumtif, mereka akan terus menghabiskan uang mereka dengan membeli barang mewah dan mereka akan sering membeli banyak hal yang dapat mendukung untuk memperoleh kesan tersebut, karena mereka hidup untuk menyenangkan dan mengesankan banyak orang. Sehingga mereka selalu tampil sebagai orang kaya.

3. Kehilangan Jati Diri

Seringkali flexing melibatkan pencitraan pada media sosial yang tidak mencerminkan kehidupan yang sebenarnya. Sehingga menyebabkan seseorang kehilangan jati diri mereka yang sebenarnya.

4. Kurangnya Rasa Empati

Saat seseorang sangat menikmati melakukan flexing, kemungkinan rasa empatinya akan menjadi semakin minim. Karena pelaku flexing tidak memperdulikan orang lain yang sedang kekurangan dan membutuhkan bantuan. Mereka hanya sibuk memamerkan hartanya.

Akan sangat sangat tidak etis dan tidak bermoral jika flexing hanya untuk memuaskan ego pribadi, mencari perhatian dan diakui oleh orang lain. Dengan adanya dampak negatif dari fenomena flexing diharapkan para pelaku flexing sadar apa yang telah diperbuatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun