Mohon tunggu...
NabilahAsna
NabilahAsna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Tadris Bahasa Indonesia di UIN Raden Mas Said.

Senang dengan kebebasan. Dengan pengalaman akan menjadi sebuah cerita. Dengan cerita bisa mengekspresikan dunia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senandika Rahsa Sulung

30 Oktober 2024   22:00 Diperbarui: 30 Oktober 2024   22:01 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahkota terindah ini terlahir dengan arah tuju yang meradang

Tampak menjadi kesayangan di dalam persaudaraan 

Acap kali terbendung oleh akal sehatnya, tidak semudah itu 

Pundak yang terus mengemban amanah untuk terus diperjuangkan

Kerap kali menjadi panutan oleh yang lain

Lantas kemana sulung harus meniru dan memulai?

Jika bukan dari langkahnya sendiri ya, meski terbentur 

Bagaimana untuk esok nanti? mampukah sulung bergelut kerasnya dunia?

Satu persatu tujuan harus dicapai, tak peduli luka apa yang telah terbendung 

Anca nan belenggu jejal di hati diabaikan

Sifat kerasnya tak dapat dimusnahkan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun