Mahkota terindah ini terlahir dengan arah tuju yang meradang
Tampak menjadi kesayangan di dalam persaudaraanÂ
Acap kali terbendung oleh akal sehatnya, tidak semudah ituÂ
Pundak yang terus mengemban amanah untuk terus diperjuangkan
Kerap kali menjadi panutan oleh yang lain
Lantas kemana sulung harus meniru dan memulai?
Jika bukan dari langkahnya sendiri ya, meski terbenturÂ
Bagaimana untuk esok nanti? mampukah sulung bergelut kerasnya dunia?
Satu persatu tujuan harus dicapai, tak peduli luka apa yang telah terbendungÂ
Anca nan belenggu jejal di hati diabaikan
Sifat kerasnya tak dapat dimusnahkanÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!