Sulung hanya butuh dekapan hangat untuk meredam kebisingan batinnya
Derai air mata mengalir tanpa hentiÂ
Cobaan yang bertubi-tubi datang silih berganti
Keadaan yang terus bergemuruh mengejarnya agar berhenti
Namun apa peduli? semua dilaluinya
Derai kerasnya badai nanti kan berganti jelampah harsa
Terbentuklah menjadi insan mulia nan berkilauÂ
Renjana itu akan terbuka di setiap doamuÂ
Tunggu masa indah itu berlabuhÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!