Mohon tunggu...
Nabila Annuria
Nabila Annuria Mohon Tunggu... Lainnya - peminat nilai tambah kehidupan, lulusan prodi kimia

menulis menurut kata hati

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Penghasil Telur Terbesar Dunia Terus Sempurnakan Mutu dan Metode Pengawetan

11 Januari 2025   12:34 Diperbarui: 11 Januari 2025   12:34 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hidangan dari telur yang diawetkan hingga ratusan tahun bernama Century Egg(Shutterstock.com via kompas.com)

Berbeda dengan di Indonesia yang produk telur kurang mendapat pengawasan yang layak. Masalah telur di Amerika Serikat diawasi ketat oleh Badan Makanan dan Obat Amerika Serikat. Salmonella braenderup merupakan organisme yang dapat menyebabkan infeksi serius dan berakibat fatal pada anak-anak, orang sakit, atau orang lanjut usia yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mesti segera menemukan solusi yang win-win solution terkait harga telur ayam dan masalah pengadaan pakan. Pemerintah mesti melindungi usaha peternakan rakyat yang selalu terancam kebangkrutan akibat aksi kartel ayam yang menguasai seluruh mata rantai usaha peternakan di negeri ini.

Produsen telur asin di Banyumas ( dok KOMPAS/WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO )
Produsen telur asin di Banyumas ( dok KOMPAS/WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO )

Metode Pengawetan

Metode pengawetan telur di Indonesia yang paling popular adalah dengan membuat telur asin. Perlu memperbaiki metode pengawetan sehingga bisa bersaing di tingkat global. Proses kimia yang terjadi pada pembuatan telur asin adalah difusi osmosis dan ionisasi garam. Pada prinsipnya difusi osmosis tersebut adalah perpindahan molekul zat terlarut dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi. Tekanan osmotik di luar telur lebih tinggi daripada di dalam telur. Ion Na dari garam masuk ke dalam telur, sedangkan ion H+ dari air keluar Akibatnya, kadar air dalam telur berkurang dan telur menjadi asin.

Karakteristik rasa dan ketersediaannya yang melimpah membuat telur disukai sebagian besar masyarakat, akan tetapi telur mudah rusak saat disimpan. Telur asin merupakan upaya dalam meningkatkan daya simpannya. Namun penilaian terhadap telur asin yang ada dianggap kurang variatif dan tidak mengikuti selera konsumen. Oleh karena itu perlu diciptakan produk diversifikasi telur asin. Diversifikasi seperti misalnya telur asin rempah. Sebagai catatan, telur asin rempah berasal dari telur bebek lebih disukai daripada yang berasal dari telur ayam .

Kandungan zat gizi pada telur terdiri dari 13 persen protein, 12 persen lemak, vitamin, mineral, asam amino esensial,mineral (besi, fosfor), sedikit kalsium dan vitamin B kompleks . Sebagian besar kandungan protein dan lemak terdapat pada bagian kuning telur. Meskipun telur memiliki manfaat yang besar, akan tetapi terdapat permasalahan dalam pemasarannya yaitu produk yang mudah rusak, baik kerusakan fisik, kimiawi maupun kerusakan akibat serangan mikroorganisme (mikroba) melalui pori-pori telur.

Penyebab dari kerusakan telur adalah menguapnya air dan karbondioksida yang terdapat di dalam telur dan masuknya mikroba melalui pori-pori kulit telur apabila disimpan dalam jangka waktu yang lama.

Untuk mencegah terjadinya penguapan air dan pertumbuhan mikroba biasanya dilakukan usaha untuk menutupi pori-pori kulit telur dengan menggunakan bahan pengawet misalnya garam atau kapur. Pengawetan telur dengan cara pengasinan yang selama ini dikenal masyarakat adalah pembalutan telur dalam adonan garam dengan bubuk bata merah atau abu gosok. Seiring perkembangan zaman cara tersebut dianggap kurang praktis, sehingga sekarang lebih banyak menggunakan metode perendaman dalam larutan garam. Tujuan dari pengawetan adalah mencegah masuknya mikroba ke dalam telur dan mencegah penguapan air dan gas-gas dari dalam telur yang melewati pori-pori kerabang telur.

Indonesia merupakan salah satu negara yang jumlah produksi telur itiknya lebih besar daripada produksi telur ayam. Tingginya produktivitas dan zat gizi di dalam telur itik menjadi tantangan sekaligus peluang dalam proses pengawetan dan pengolahan telur. Pemanfaatan telur itik pada pengolahan pangan masih terdapat kekurangan karena aroma amis yang tajam sehingga kurang disukai dan sifatnya yang mudah rusak. Akan tetapi telur itik memiliki kelebihan seperti: mempunyai bobot, ukuran telur dan pori-pori kulit yang lebih besar dibandingkan dengan telur unggas lainnya serta kerabang yang cukup tebal. Pori-pori kulit yang lebih besar akan meningkatkan kemampuan dalam penyerapan air, sehingga sangat baik untuk diolah menjadi telur asin.

Telur asin Indonesia perlu dipromosikan seperti halnya telur awetan dari Tiongkok yang sangat terkenal yakni telur Century. Telur tersebut juga biasa disebut telur pitan, adalah telur khas Tiongkok yang diawetkan. Telur ini memiliki rasa, tekstur, dan aroma yang khas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun