Masyarakat tidak hanya bergantung pada pertanian tetapi juga terlibat dalam perdagangan. Banyak orang berprofesi sebagai pedagang, nelayan, dan pengrajin, yang menciptakan lapangan kerja baru. Dengan banyaknya kegiatan maritim, masyarakat mulai mengembangkan keterampilan dalam pelayaran dan perikanan, yang menjadi sumber pendapatan tambahan.
  d. Pertukaran Budaya dan Teknologi
    Melalui interaksi dengan pedagang asing, masyarakat lokal mendapatkan akses kepada teknologi baru dalam pertanian, perikanan, dan kerajinan. Ini meningkatkan produktivitas ekonomi secara keseluruhan. Pengaruh budaya Hindu-Buddha juga memperkenalkan sistem administrasi yang lebih terstruktur dalam perdagangan, termasuk penggunaan mata uang yang memudahkan transaksi.
  e. Warisan Ekonomi Modern
    Banyak aspek dari sistem ekonomi masa lalu masih dapat dilihat dalam praktik ekonomi modern di Indonesia. Misalnya, pelabuhan-pelabuhan penting saat ini masih berfungsi sebagai pusat perdagangan internasional. Konsep pasar dan perdagangan antar pulau yang berkembang pada masa kerajaan maritim telah menjadi bagian integral dari perekonomian Indonesia saat ini.
2. Bidang Sosial
  a. Struktur Sosial
    Pengaruh sistem kasta dari budaya Hindu-Buddha membentuk struktur sosial di masyarakat. Munculnya kelas-kelas sosial, seperti Brahmana (pendeta), Ksatria (pejuang), dan Waisya (pedagang), mempengaruhi interaksi sosial dan pembagian tugas dalam masyarakat. Kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha juga menerapkan sistem pemerintahan yang berdasarkan pada ajaran agama, menciptakan legitimasi kekuasaan raja sebagai wakil dewa di bumi.
  b. Pendidikan dan Pengetahuan
    Kerajaan-kerajaan ini mendirikan pusat-pusat pendidikan yang mengajarkan ajaran agama, filsafat, dan ilmu pengetahuan, yang membentuk basis intelektual masyarakat. Melalui interaksi dengan pedagang asing, masyarakat lokal mendapatkan akses kepada pengetahuan baru dalam berbagai bidang, termasuk astronomi, matematika, dan seni.
  c. Nilai-nilai Sosial