Mohon tunggu...
Nabila Indah Prilia
Nabila Indah Prilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 AKUNTANSI | NIM 43223010057

Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi dan Kode Etik UMB. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Apollo Daito, S.E, Ak.,M.Si.,CIFM.,CIABV.,CIABG

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ranggawarsita Tiga Era, Kalasuba, Katatidha, Kalabendhu, dan Fenomena Korupsi di Indonesia

31 Oktober 2024   21:22 Diperbarui: 31 Oktober 2024   21:32 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ranggawarsita menggunakan pendekatan naratif yang mendalam dan reflektif. Dengan gaya penulisan yang puitis, ia membangun struktur yang sistematis untuk membahas setiap era. Ia menggabungkan data historis dengan alegori dan simbol, menjadikan narasinya tidak hanya informatif tetapi juga menarik secara estetis.

2. Kalasuba

Dalam "Kalasuba," Ranggawarsita mengadopsi pendekatan interdisipliner, menggabungkan ilmu lingkungan dengan sosiologi. Ia menggunakan deskripsi yang vivid untuk menggambarkan kondisi lingkungan dan implikasinya terhadap kehidupan manusia. Melalui teknik storytelling, ia menciptakan kesadaran akan tanggung jawab manusia terhadap alam.

Modul Prof Apollo
Modul Prof Apollo

 3. Katatidha

Ranggawarsita menggunakan dialog dan monolog untuk menyoroti konflik moral. Gaya penulisan ini memungkinkan pembaca untuk merenungkan dilema etika yang dihadapi individu dalam masyarakat. Ia sering menyisipkan referensi budaya untuk memperkuat argumennya, menjadikannya lebih relevan bagi pembaca.

 4. Kalabendhu

Dalam "Kalabendhu," Ranggawarsita mengadopsi gaya penulisan yang tegas dan kritis. Ia menggunakan data empiris untuk mendukung argumennya dan menerapkan ironi untuk menunjukkan ketidakadilan dalam kebijakan. Pendekatannya yang langsung memudahkan pembaca memahami isu-isu yang kompleks.

5. Fenomena Korupsi di Indonesia

Ranggawarsita menerapkan pendekatan analitis dengan menggali data dan studi kasus. Ia menggabungkan narasi pribadi dengan analisis statistik untuk memberikan konteks pada isu korupsi. Dengan cara ini, ia menciptakan keterhubungan emosional yang memungkinkan pembaca merasakan dampak dari korupsi secara langsung.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun