Saya bergabung Kompasiana baru tempo hari (21 Juni 2012)
Tapi begitu saya meluncurkan tulisan pertama, sebagai salam pekenalan,
sontak banyak yang mendamprat saya sebagai EA (Erianto Anas).
Bahkan seorang Kompasianer yang bernama Juragan Kripik Kentang,
menulis tulisan khusus dengan tajuk Erianto Anas is Back
Ada apa?
Padahal saya bukan EA
Bukan Erianto Anas
Saya adalah Nabi Baru yang diutus Iblis.
Tentang kenapa saya diutus,
Iblis membisikan bahwa Kompasiana perlu kehadiran saya
Saya menolak. Saya katakan saya tidak sanggup.
Tapi Iblis berkacak pinggang:
"Ini wahyu!"
Maka jadilah saya robot yang tidak punya pilihan
Bukankah dihadapan wahyu segala alasan jadi tiarap?
Bukankah dihadapan wahyu nalar harus dibungkam?
Sekarang kembali ke topik:
Kenapa saya dituduh sebagai EA atau Erianto Anas?
Saya jadi penasaran, siapa itu mahkluk yang bernama EA
Kenapa namanya begitu menggema dalam kesadaran kolektif penduduk Kompasiana?
Seakan menjadi ikon center point publik
Kenapa?
Kenapa saya dituduh sebagai EA?
Alasannya apa? Apalagi buktinya.
Jawablah dengan jujur
Simpan segala basa basi anda.
Terima kasih
(Nabi Baru Heran)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H