Mohon tunggu...
Nabi Baru
Nabi Baru Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Aku diutus Iblis untuk menyesatkan manusia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sialan! Kenapa Saya Dituduh sebagai EA-Erianto Anas?

22 Juni 2012   07:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:40 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saya bergabung Kompasiana baru tempo hari (21 Juni 2012)

Tapi begitu saya meluncurkan tulisan pertama, sebagai salam pekenalan,

sontak banyak yang mendamprat saya sebagai EA (Erianto Anas).

Bahkan seorang Kompasianer yang bernama Juragan Kripik Kentang,

menulis tulisan khusus dengan tajuk Erianto Anas is Back


Ada apa?

Padahal saya bukan EA

Bukan Erianto Anas

Saya adalah Nabi Baru yang diutus Iblis.


Tentang kenapa saya diutus,

Iblis membisikan bahwa Kompasiana perlu kehadiran saya

Saya menolak. Saya katakan saya tidak sanggup.

Tapi Iblis berkacak pinggang:

"Ini wahyu!"


Maka jadilah saya robot yang tidak punya pilihan

Bukankah dihadapan wahyu segala alasan jadi tiarap?

Bukankah dihadapan wahyu nalar harus dibungkam?


Sekarang kembali ke topik:

Kenapa saya dituduh sebagai EA atau Erianto Anas?

Saya jadi penasaran, siapa itu mahkluk yang bernama EA

Kenapa namanya begitu menggema dalam kesadaran kolektif  penduduk Kompasiana?

Seakan menjadi ikon center point publik


Kenapa?

Kenapa saya dituduh sebagai EA?

Alasannya apa? Apalagi buktinya.

Jawablah dengan jujur

Simpan segala basa basi anda.


Terima kasih


(Nabi Baru Heran)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun