Pada hari kepulangan Kiyo ke Aomori, yang tadinya menjadi momen perpisahan terjadi insiden dalam asrama. Para senior Maiko yang berada di Asrama mencoba memasa yang berakhir dapur terbakar.Â
Hal itu dipicu karena, Makanai (Juru masak asrama) sudah tidak bekerja lagi di sana karena, kondisi kesehatan yang buruk.Â
Para senior Maiko merasa kelaparan, dan bosan dengan makanan cepat saji yang mereka makan. Dari insiden itu Kiyo meminta izin pada ibu asrama untuk memasak.Â
Kiyo melihat isi kulkas dan ia memasak Oyakodon. Para penghuni asrama maiko senangnya bukan main karena, bisa makan masakan rumahan. Dari sanalah Kiyo dinobatkan menjadai Makanai (juru masak asrama).
Dengan kejadian itu Kiyo masih menetap di Kyoto bersama Sumire yang berproses menjadi Maiko.Â
Tangkapan kehidupan Jepang pada umumnya
Gambaran kehidupan yang digambarkan oleh Kore Eda sebagai sutradara benar-benar bisa menangkap kehidupan sosial Jepang yang modern tapi, masih memegang teguh budayanya.Â
Maiko merupakan budaya Jepang yang berkembang dengan baik. Kebiasaan, dan aturan dalam dunia Maiko masih dipegang teguh oleh masyarakat Jepang.Â
Keberadaan Maiko menjadi suatu hal yang dibanggakan oleh masyarakat Jepang.Â
Dalam film ini Maiko yang bekerja sebagai penari dan menghibur tamu diapresiasi dari segi seninya, bukan suatu hal yang dieksploitasi.Â
Walaupun mereka dilatih dalam usia muda yakni 15 tahun, mungkin ini perbedaan budaya yang tidak semua orang bisa memahaminya.