Keunggulan tersebut tak ingin begitu saja disia-siakan Turkiye. Meski Kuba nyaris mampu mendekat dari angka 24-19 menjadi 24-23 melalui block yang kembali sulit ditembus.
Akhirnya set ini mutlak jadi milik Turkiye setelah spike keras opposite mereka, Adis Lagumdjiza mengakhir laga dengan skor tipis 25-23.
Sama-sama meraih kemenangan di dua set sebelumnya membuat pertandingan di set 3 berjalan ketat. Kejar mengejar angka terjadi hingga 18-18.
Defense yang luar biasa ditunjukan libero Garcia Alvarez dan dua serve aces dari Mergarejo Hernandez jadi kunci yang membawa Kuba perlahan tapi pasti menjauhkan margin menjadi 23-18.
Dan (lagi-lagi) set ketat ini selesai dengan spike yang dilakukan oleh Adis Lagumdjiza, serangan yang sayangnya melebar dan menjadi poin untuk Kuba 25-20.
Castro Lopez dan kolega makin menunjukan dominasinya di set 4. Sempat ditempel ketat hingga angka 9-9, Kuba kembali unggul jauh 16-12. Puncaknya terjadi ketika serve sang middle blocker Alonso tidak dapat diterima dengan baik oleh pemain Turkiye dan melambung ke lapangan Kuba.
Kesempatan yang tak disia-siakan oleh Mergarejo yang langsung melakukan spike yang tak bisa terbendung. Bola serangan yang membawa Kuba sekali lagi unggul dari Turkiye dengan 3-1 (25-17, 23-25, 25-20, 25-20).
Kemenangan atas Turkiye adalah jadi kali kedua yang diperoleh Kuba. Sebelumnya pada gelaran VCC edisi 2019 lalu, Kuba juga mampu menang dengan skor tipis 3-2 (22-25, 25-23, 25-22, 20-25, 15-12) di babak semifinal.
Dalam wawancara usai pertandingan, outside hitter sekaligus kapten Kuba, Castro Lopez mengaku senang akhirnya bisa menang dan lolos ke VNL 2023.
"Ini ketiga kalinya kami bermain di VCC, akhirnya kami bisa memenangkannya. Permainan kami lebih baik hari ini, kami menjaga konsentrasi di sepanjang pertandingan dan akhirnya bisa mengalahkan Turkiye," ungkapnya.