Mohon tunggu...
Nindy Prisma
Nindy Prisma Mohon Tunggu... Buruh - buruh di balik kubikel dan penikmat pertandingan olahraga

...Real Eyes Realize Real Lies...

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Tim Voli Putra Indonesia Bayar Lunas Penantian 10 Tahun

11 Desember 2019   07:34 Diperbarui: 21 Mei 2022   07:57 1394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Outside spiker Indonesia, Dony Haryono berusaha menembus hadangan block lapis 3 Filipina.| Sumber: Rappler/Michael Gatpandan

Indonesia yang pada partai final menurunkan komposisi terbaiknya yakni outside spiker yang diisi oleh Sigit Ardian dan Doni Haryono, lalu Putu Randu dan Yuda Mardiansyah di posisi middle blocker, sedang posisi setter tentunya ditempati sang kapten, Nizar Julfikar, Fahreza Rakha sebagai libero, serta the one and only, Rivan Nurmulki sebagai opposite.

Komposisi tersebut serupa dengan yang diturunkan pelatih Li Qiujang di semifinal menghadapi Myanmar.

Sepanjang laga yang digelar di Philsport Arena pada Selasa (10/12/2019), timnas tak henti-hentinya mendapat tekanan dari ribuan supporter tuan rumah.

Namun, tekanan tersebut nyatanya tak bisa dengan mudah merontokkan mental tim Indonesia. Sebaliknya, Filipina justru terlihat bermain dalam tekanan hingga tertinggal jauh 0-5 pada set pembuka.

Selisih 5 poin tentunya menjadi keuntungan tersendiri bagi tim Indonesia yang berhasil dipertahankan hingga set pertama selesai dengan skor 25-21.

Outside spiker Indonesia, Dony Haryono berusaha menembus hadangan block lapis 3 Filipina.| Sumber: Rappler/Michael Gatpandan
Outside spiker Indonesia, Dony Haryono berusaha menembus hadangan block lapis 3 Filipina.| Sumber: Rappler/Michael Gatpandan
Tak ingin menyerah mudah, Filipina mencoba bangkit di set kedua. Ribuan suporter yang memadati arena pertandingan semakin bergemuruh saat Rivan Nurmulki melakukan kesalahan karena menyentuh net saat melakukan spike.

Filipina menahan laju poin dan menyamakan angka 24-24.

Drama deuce seperti yang terjadi di pertemuan pertama kembali terulang. Filipina lagi-lagi mampu unggul lebih dulu 25-24. Tapi, untuk kedua kalinya, ketenangan dan mental baja para pemain Indonesia jadi kunci utama dan faktor pembeda.

Indonesia seolah tak ingin memberikan kesempatan lawan untuk merebut set 2 dan duet block Rivan dan Yuda jadi tembok tebal yang tak mampu dilewati smash Marck Espejo. Indonesia menang 27-25.

Semakin tertekan, variasi serangan Filipina tidak nampak terlihat di set 3. Penampilan Indonesia justru semakin menjadi dan membuat gemuruh suporter di Philsport perlahan mereda dan memimpin 20-13.

Terus menjaga jarak, tim voli putra menyudahi pertandingan setelah spike keras Rivan Nurmulki menghujam keras lapangan lawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun