Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Manusia Pening-Lalat, dengan Hp dan Nuklir [Hippo Dongo Dongo - 12]

30 November 2010   03:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:10 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sang Menteri Info beranjak ke perpustakaan.  Dan mulai membuka dan membaca isi Map Merah  itu.

Kaisar memanggil Menteri Pangan Sang Biawak dan Menteri Sekjen mendekat ..........ia ingin melanjutkan analisa budaya manusia.

" Agensi Pertahanan Amerika Serikat juga sudah memperingatkan  anggota pasukannya agar berhati-hati menggunakan jejaring sosial Facebook  ---karena pihak lawan mereka bisa mendeteksi posisi mereka dan pasukannya .................jadi kebudayaan manusia itu  selalu beraspek multikompleks............ mereka hidup dalam kecemasan multidimensi ........."

"Kaisar,  saya telah menemukan kesimpulan dari tiga point laporan itu baginda ". Sang Dalmatian mengambil tempat di samping Sang  Kaisar.

"Point yang mana yang menarik perhatian-mu ?"

"Tentu masalah  mal-fungsional alat komunikasi handphone, paduka --- terutama  di Zimbabwe, Uganda, Bhutan dan Indonesia."

"Mengapa ?"

"Ada manusia salah mengantisipasi suatu gejala sosial dan hukum dengan melakukan  overfungsionalisasi handphone Tuanku"

"Handphone itu kan benda  bergerak yang fungsional  --- tetapi ada manusia ingin benda itu seperti attachment dalam sistem komunikasi hewan --- yang attach pada sistem instinct ---- enggak bisa tuanku. "

"Apa pengaruhnya pada dunia hewan ? "

"Enggak nyambung tuanku!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun