Melebur kerinduanku
bersama derai hujan bergerilya
Menyatukan tangisku
dengan rinai hujan
nan paripurna....
Berganti bias memendar sang surya
Melukis selengkung benang putih di angkasa
Aku merindukan masa itu....
Saat kau dan aku
Menyingkapi tirai dari balik jendela
Menanti pelangi nan berpendar disepucuk senja
Sungguh, aku menyesal pernah menolak cintamu habis-habisan. Dan kini hanya tersisa penyesalan yang terukir diceruk jiwaku yang paling terdalam. Disaat aku hanya mampu menatap wajahmu untuk yang terakhir kalinya, sebelum jasadmu bersemayam didalam pusara dan jiwamu kembali ke pangkuan-Nya, bersama ketulusan cintamu yang tak akan pernah aku lupa.
Sesaat sebelum pria dari langit menggenggam jiwamu menuju nirwana, samar-samar kudengar sajakmu yang bergema di seantero semesta.
Aku akan tetap mencintaimu....
Meski selongsong peluru merobek dadaku Akua kan tetap mencintaimu....
Meski darah mengalir dikerah bajuku
Aku akan tetap mencintaimu....
Meski sejuta lukaa