4. Outline/kerangka karangan.Â
- Kerangka disusun berdasarkan unsur-unsur pembangun cerita fiksi
- Menentukan tema agar pembaca mengerti lingkup cerita fiksi kita
- Membuat premis sesuai tema
- Menentukan uraian alur/plot berdasarkan unsur-unsurnya
- Menentukan penokohan kuat berdasarkan jenis dan teknik penggambaran watak tokoh dengan baik
- Menentukan latar/setting dengan menunjukkan sisi eksotis dan detail
- Â Memilih sudut pandang penceritaan yang unik
5. Kelima, mulailah menulis.
- Membuka cerita dengan baik (dialog, kutipan,Â
- kata unik, konflik)
- Melakukan pengenalan tokoh dan latar dengan baik dengan cara memaparkan secara jelas kepada pembaca
- Menguatkan sisi konflik internal dan eksternal tokoh
- Menggunakan pertimbangan logis agar tidak cacat logika dan memperkuat imajinasi
- Memilih susunan kalimat yang pendek dan jelas
- Memperkuat tulisan dengan pemilihan kata (diksi)
- Membuat ending yang baik
- 6. Lakukan swasunting.Â
- Dilakukan setelah selesai menulis;
- Jangan menulis sambil mengedit;
- Memfokuskan penyuntingan pada kesalahan pengetikan, pemakaian kata baku dan istilah,Â
- Aturan penulisan, ejaan, dan logika cerita;
- Usahakan menempatkan diri pada posisi sebagai penyunting agar tega menyunting tulisan sendiri;
- Â Jangan lupa menyiapkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!