Mohon tunggu...
Mutiya Kansa
Mutiya Kansa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Digitech University

Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh Pembinaan Displin dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

18 Mei 2024   21:51 Diperbarui: 18 Mei 2024   21:53 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Sutrisno (2019:94), peraturan yang dapat berkaitan dengan disiplin antara lain yaitu:

  • Peraturan jam masuk, jam pulang kerja dan jam istirahat.
  • Peraturan dasar tentang berpakaian dan bertingkah laku dalam bekerja.
  • Peraturan cara-cara yang dilakukan dalam pekerjaan dan berhubungan dengan unit kerja lain.
  • Peraturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh para karyawan selama dalam perusahaan.

Menciptakan dan memberikan sanksi-sanksi bagi pelanggaran disiplin. Menurut Mangkunegara (2017:131), pelaksanaan sanksi terhadap pelanggaran disiplin dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  • Pemberian peringatan.
  • karyawan yang melanggar peraturan perlu diberikan surat peringatan pertama, kedua, ketiga. Hal ini dilakukan untuk agar karyawan menyadari kesalahannya.
  • Pemberian sanksi dengan segara. karyawan yang melakukan pelanggaran harus langsung diberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. Hal ini dilakukan agar karyawan dapat memahami kesalahannya sehingga tidak melakukannya dengan berulang.
  • Pemberian sanksi dengan konsisten. Dalam pemberian sanksi tentu saja harus konsisten, sehingga dapat membuat karyawan sadar dengan kesalahannya dan menghargai peraturan yang berlaku di dalam suatu perusahaan.
  • Pemberian sanksi impersonal. Dalam pemberian sanksi seharusnya dilakukan dengan baik tanpa membeda-bedakan karyawan satu dengan yang lainnya. Baik karyawan tua, muda, pria dan wanita semuanya harus diberikan sanksi yang sama sesuai dengan aturan yang berlaku. Hal ini dapat menjelaskan bahwa disiplin kerja berlaku untuk semua karyawan.
  • Melakukan pembinaan disiplin melalui pelatihan-pelatihan kedisiplinan. Untuk melakukan pembinaan disiplin tentunya ada upaya yang dapat ditingkatkan agar karyawan dapat bekerja dengan baik. Menurut Saydam (2017:105) pembinaan disiplin melalui pelatihan disiplin kerja meliputi:
  • Pelatihan disiplin melalui pelatihan fisik. Pelatihan disiplin melalui pelatihan fisik dapat dilakukan dengan pemberian pelatihan dasar kemiliteran kepada para karyawan, hal ini bertujuan agar karyawan tidak mudah lelah.
  • Pelatihan disiplin melalui pelatihan mental dan spiritual. Pelatihan disiplin ini dapat dilakukan dengan cara memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengikuti ceramah atau kegiatan ibadah lainnya. Hal ini bertujuan agar karywan dapat berbudi luhur dan memiliki sikap disiplin yang tinggi.

2.1.5    Metode Pembinaan Disiplin

Menurut Sutrisno (2019:86), dalam pembinaan disiplin terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan antara lain:

  • Punishment (hukuman) dan reward (hadiah) dapat digunakan sebagai upaya penerapan disiplin seorang karywan dalam perusahaan.
  • Adil dan tegas adalah penegakan hukum, peraturan, prosedur kerja harus dilakukan secara tegas dan untuk hukuman harus diterapkan secara adil untuk semua karyawan yang ada di perusahaan. Karena dapat dikatakan adil apabila perusahaan tidak membeda-bedakan dalam memberi suatu hukuman kepada seorang karyawan.
  • Motivasi adalah pihak-pihak yang berkompetensi dalam perusahaan yang harus memberikan penjelasan terkait manfaat yang akan diperoleh oleh karyawan yang bersangkutan bila karyawan tersebut bekerja dengan disiplin.
  • Keteladanan adalah bimbingan yang dilakukan untuk memberikan keteladanan yang baik, akan memberikan contoh sehingga segala sikap dan perilaku pimpinan menjadi rujukan atau panutan bawahan.
  • Lingkungan yang kondusif adalah lingkungan sosial yang tepat, dan akan menciptakan pandangan orang- orang bahwa bekerja disana berdisiplin tinggi.

2.1.6    Evaluasi Pembinaan Disiplin

Menurut Marcos (2021), evaluasi adalah suatu proses untuk menilai kondisi di mana sebuah tujuan telah tercapai. Evaluasi juga merupakan suatu proses untuk memahami, menginterpretasikan, mengumpulkan, dan mengomunikasikan informasi untuk keperluan pengambilan keputusan.

Evaluasi dalam pembinaan disiplin perlu dilakukan untuk mengukur keberhasilan dari pembinaan disiplin yang diberikan oleh perusahaan kepada para karyawan. Evaluasi dapat dilakukan dengan membandingkan antara peraturan yang telah ditetapkan dengan pelaksanaan disiplin kerja yang dilakukan.

Keberhasilan dari pembinaan disiplin dapat dilihat dengan tidak adanya pelanggaran yang dilakukan oleh karyawannya di dalam pekerjaan. Hal ini berarti pelaksanaan pembinaan disiplin telah terlaksana dengan baik. Namun apabila ditemukan banyaknya pelanggaran kedisiplinan terhadap peraturan yang ditetapkan berarti karyawan tidak disiplin dalam bekerja. Artinya pembinaan disiplin tidak terlaksana dengan baik.

2.1.7    Pengertian Motivasi Kerja

Motivasi kerja adalah dorongan yang timbul untuk menciptakan semangat kerja sehingga dapat bertindak dan bertingkah laku dengan baik untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan Handoko dalam Sembiring (2020), motivasi merupakan sebuah dorongan atau faktor yang ada di dalam individu manusia yang memunculkan, mendorong, dan mengatur perilakunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun