Mohon tunggu...
Mutia Ridha
Mutia Ridha Mohon Tunggu... Penulis - I am only human

Keep CALM and WRITE on!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Review Buku "Menuju Pemikiran Filsafat"

10 Februari 2020   04:24 Diperbarui: 10 Februari 2020   04:48 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun filsafat Islam terpengaruh dari pemikiran Yunani dan Helenisme, bukan berarti filsafat Islam adalah pengulangan pemikiran filsafat sebelumnya. Hal ini tidak lain karena beberapa hal: (a) Filsafat Islam berasaskan al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw. (b) Isu-isu dalam filsafat dir respon dalam perspektif  "nur-Islam", (c) terdapat problem-problem khas yang merupakan karya orisinil para filsuf Islam. waallahu a'lam[]

Mengkaji filsafat adalah ibarat memasuki belantara yang sedemikian luas. Karenanya, tidak jarang bagi mereka yang baru berkenalan dengan filsafat menjadi bingung dibuatnya. Untuk itu, dibuatlah ilustrasi bahwa belajar filsafat laksana kita melakukan anatomi sebuah pohon: ada akar, batang, cabang, ranting, daun, dan buah.

Akar filsafat dalam ilustrasi pohon filsafat sebagai bentuk simbol darimana seseorang mulai berfilsafat. Dalam hal ini ada empat hal yang menjadi pangkal orang berfilsafat yaitu: ketakjuban, ketidaktahuan, keraguan, dan hasrat bertanya.

Batang filsafat menjadi simbol apa yang menjadi penopang utama dalam hal filsafat. Berfilsafat pada hakikatnya adalah berpikir. Karena itu, batang ini menjadi simbol bahwa pembahasan tentang "berpikir" menjadi hal yang penting dalam filsafat.

Cabang dan Ranting filsafat menggambarkan pembahasan-pembahasan pokok yang ada dalam filsafat berikut sub pokok bahasan dari masing-masing cabang. Ada tiga inti cabang filsafat yaitu: metafisika, epistemologi, dan aksiologi. Ketiga hal ini memiliki sub pokok bahasan yang diilustrasikan sebagai ranting. Dan, dari ranting ini ada sub-sub pokok bahasan lagi. Itulah daunnya.

Buah filsafat menjadi simbol dari inti pokok tujuan filsafat yaitu untuk meraih kebenaran yang sesungguhnya. Kebenaran filsafat inilah yang kemudian dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk banyak hal seperti: menghasilkan teori-teori, menjadi norma-norma dalam masyarakat, dan juga melakukan kritik terhadap aspek-aspek kehidupan yang dirasa perlu diubah karena tidak sejalan dengan perkembangan zaman. []

Setelah sebelumnya telah dibahas tentang pohon filsafat yang memiliki akar, batang, cabang, ranting, dan buah filsafat, maka sekarang akan dijelaskan mengenai cabang-cabang filsafat yaitu metafisika, epistemologi, dan aksiologi.

Yang pertama, metafisika yaitu cabang filsafat yang membahas persoalan hakikat realitas yang ada (being as being). Metafisika ini penting karena setidaknya memiliki fungsi sebagai langkah awal dalam memahami hakikat realitas yang mendasar dan dari pemahaman awal tentang realitas lahir pengetahuan.

Metafisika dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu: metafisika umum, general, atau yang lebih populer disebut ontologi (ontology); dan metafisika khusus, spesifik, tentang sesuatu yang ada. Metafisika khusus ini terdiri dari theodeci, kosmologi, dan juga antropologi metafisik.

Kedua, epistemologi. Yaitu cabang filsafat yang membahas persoalan bagaimana manusia dapat memperoleh pengetahuan dan bagaimana capaian pengetahuan manusia dapat dibenarkan. Epistemologi memiliki fungsi yang sangat fundamental mulai sebagai landasan bagi tindakan manusia sehari-hari, pengembangan kearifan dalam berpengetahuan, hingga sebagai sarana untuk penyadaran bahwa didunia ini terdapat variasi kebenaran yang dimiliki manusia yang oleh karenanya manusia layak menjadi manusia yang sempurna (insan kamil).

Dan terakhir, yaitu aksiologi. Yaitu cabang filsafat yang membahas persoalan nilai baik yang berkenaan dengan baik dan buruknya tindakan manusia, maupun berkenaan dengan indah dan jeleknya sesuatu. Aksiologi merupakan pemikiran tentang persoalan nilai, sehingga ia juga dikenal dengan istilah filsafat nilai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun