Mohon tunggu...
Mutiara Rosna
Mutiara Rosna Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Harus Pergi

27 Oktober 2024   20:00 Diperbarui: 27 Oktober 2024   21:19 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku sangat menginginkan dia sejak dulu, tapi jika bersamanya membuatku sakit sesakit-sakitnya aku tidak sanggup untuk bertahan.

'Tuhan, apakah aku akan kembali merasakan sakit dalam mencintai seseorang? Tuhan menangkanlah cintaku kali ini saja' pintaku diatas sajadah dengan suara yang gemetar

Aku berusaha tidak lagi menghubunginya, walaupun itu sangat berat untukku, tapi aku tidak bisa memaksakan dia untuk terus bersamaku. Aku pergi menjauh darinya bukan berarti aku tidak cinta lagi, bahkan cinta ini masih sepenuhnya untuk dia yang aku inginkan sejak dulu, tapi aku menjauh darinya untuk memberi ruang kebahagiannya bersama siapapun yang menjadi pilihannya. Cinta yang kali ini kurasakan, kulibatkan pada sang pemilik hati yaitu Rabbku. Walaupun kamu tidak bisa ku miliki, tapi setidaknya namamu tetap menjadi topik pembicaraanku pada sang pencipta. Namamu tetap menjadi doa disepanjang hariku, berharap satu dari beribu do'a yang kulangitkan dapat meluluhkan hatimu.

Kak, izinkan aku mencintaimu sehebat yang aku mau, izinkan aku menunggumu hingga titik terakhir menentukan, semua endingnya ku serahkan kepada sang pemilik hati. Terima kasih telah hadir dalam ceritaku, dan memberi ruang untukku mengenalmu serta merasakan kebahagian bersamamu walau dalam jangka waktu yang sesingkat itu. Dan pada akhirnya, aku harus pergi meninggalkanmu.

***

Mencintaimu itu seru ya kak, tidak bisa kumiliki tapi namamu tetap ada dalam do'aku meski aku sendiri tidak tahu bagaimana endingnya. Biarlah Tuhan yang menjadi penentunya. Aku tidak seberuntung Khadijah yang pernyataan cintanya diterima baik oleh Muhammad.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun