Mohon tunggu...
Nurul Mutiara R A
Nurul Mutiara R A Mohon Tunggu... Freelancer - Manajemen FEB UNY dan seorang Blogger di www.naramutiara.com

Seorang Perempuan penyuka kopi dan Blogger di http://www.naramutiara.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Masihkah Ada Jalan Pulang bagi Para Orang Utan?

9 Juli 2024   17:06 Diperbarui: 10 Juli 2024   01:21 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi-- Seekor orangutan tengah berjemur di tempat rehabilitasi Samboja Lestari yang dikelola Yayasan Borneo Orangutan Survival di Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Sabtu (31/8/2019). (KOMPAS/SUCIPTO)

Seandainya kamu orang utan yang tersesat, lantas ketika kembali ke kampung halaman, kamu tak bisa menemukan rumahmu, bagaimana perasaanmu?

***

Ketika mudik hari raya tiba, tiap orang yang memiliki kampung halaman akan melepas rindu pada orang tua, anak, saudara dan sebagainya. 

Mereka telah menunggu di beranda rumah, sembari menyiapkan kehangatan dalam bentuk sambutan. 

"Nak, akhirnya kamu pulang, mari berkumpul bersama keluarga"

Tapi bagaimana dengan seekor orang utan yang tak memiliki rumah. Setelah ia terusir mesin-mesin eskavator, ia sudah tak lagi memiliki rumah untuk ditinggali. 

Tak ada suara bahagia sesama orang utan layaknya manusia menyambut manusia saat mudik. Tak ada lagi makanan-makanan asli hutan yang bisa mereka cari. 

Yang ada, para orang utan menemukan pepohonan ambruk, balok kayu bercecer, deru mesin eskavasi hingga hamparan tanah coklat yang terlihat luas bak lapangan sepak bola. 

Orang utan dan hutan yang rusak (sumber : twitter Amazing Nature) 
Orang utan dan hutan yang rusak (sumber : twitter Amazing Nature) 

Mereka tak bisa apa-apa. Menangis pun tak bisa karena semua rumah-rumah itu telah hancur berantakan. Orang utan tak bisa seperti manusia yang mampu memviralkan keresahan mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun