Fraud OTP (One Time Password)Â
Kejahatan siber ini marak terjadi dengan mencuri OTP pengguna. Biasanya, pelaku akan berpura-pura menelpon dari pihak tertentu untuk meminta OTP kepada pengguna.Â
Ingat, OTP hanya boleh diketahui oleh dirimu saja. Jadi bila ada yang meminta OTP, jangan pernah memberikannya meski itu dari pihak karyawan bank, sekuriti, manajer bank dan orang-orang yang mengaku punya kewenangan.Â
Itu dia 4 jenis kejahatan siber yang sering kita jumpai. Sebenarnya masih ada banyak lagi kejahatan siber, namun saya hanya menuliskan yang pada akhirnya bermuara pada pembobolan rekening korban.Â
Beberapa kali saya kerap membaca, mendengar dan melihat berita seorang nasabah kehilangan uang di tabungan setelah membuka sebuah lampiran pdf.Â
Pelaku seolah-olah mengirimkan undangan pernikahan dan meminta korban menge-klik undangan tersebut. Padahal, itu merupakan undangan palsu untuk memanipulasi data korban.
Akibatnya, data korban yang terintegrasi melalui ponsel bisa diketahui oleh pelaku dan mereka bisa segera menggasak uang di rekening hingga habis.
Jujur, sedih rasanya tiap kali membaca berita mengenai kehilangan di rekening yang jumlahnya fantastis. Terlebih, pihak bank angkat tangan karena mereka merasa itu bukan kesalahan mereka.Â
Pihak bank berdalih bahwa itu merupakan keteledoran pengguna karena tidak hati-hati terhadap sebaran tautan yang didapat melalui pesan-pesan via media sosial. Sayang sekali bukan, niat ingin menabung untuk masa depan malah uang hilang entah kemana.Â
Bagaimana Menghindari Kejahatan Siber?Â
Ada beberapa tips mudah untuk menghindari kejahatan siber ini. Berikut beberapa tindakan yang bisa kita lakukan untuk meminimalisir terjadinya kejahatan siber,