Pekalongan lagi punya gawe. Dari tanggal 25-29 Oktober, diselenggarakan Pekan Batik Nusantara 2023 yang bertempat di Lapangan Mataram, Kota Pekalongan.Â
Nah, salah satu rangkaian acara yang biasa ditunggu masyarakat adalah penyelenggaraan Pekalongan Batik Karnaval. Kali ini karnaval tidak dilakukan di siang hari, melainkan di malam hari sejak pukul 18.30 hingga 22.30 wib sehingga disebut Pekalongan Batik Night Carnival 2023 (PBNC)Â
Karnaval batik bertajuk 'Kawijayan Nagari' itu memiliki rute dari GOR Jetayu hingga halaman Maybank di Jalan Diponegoro. So, penonton bisa memenuhi wilayah Jetayu atau pinggir jalan untuk menontonnya.Â
Malam lalu, bertepatan dengan malam minggu. Pekalongan bukan hanya dipenuhi oleh pemuda-pemudi saja, tetapi juga tiap keluarga yang ingin meramaikan acara. Sayang, penyelenggaraan di malam hari dan tidak tepat waktu alias molor sehingga banyak orang memilih pulang.Â
Di jadwal, harusnya pukul 18.30, namun kenyataannya, menjelang pukul 21.00, acara baru dimulai. Tak hanya itu, karena penyelenggaraan pada malam hari, sehingga hasil foto yang didapat tidak terlalu bagus akibat minim cahaya.Â
Tipis-tipis nonton PBNC 2023
Sore itu, saya bersama adik datang ke lokasi dengan berjalan kaki. Jarak rumah kami tak terlalu jauh untuk menonton Festival Batik yang rutin diadakan tiap tahun itu.Â
Pekalongan merupakan Kota Batik. Tak heran jika momen perayaan Hari Batik Nasional tiap bulan Oktober, menjadi pemantik terselenggaranya acara ini.Â
Mulai dari SD, SMP, SMA hingga umum diminta untuk mewakilkan diri sebagai peserta karnaval. Tentu, ini diperlombakan untuk memperebutkan juara 1,2,3 dan harapan.Â
Back to us. Setelah Adzan Isya, kami menyusuri sepanjang jalan Diponegoro menuju ke halaman Museum Batik Pekalongan. Disana, Orang-orang sudah memenuhi venue acara. Saking padatnya, kami sampai harus bergerak pelan saat berjalan.Â
Well, karena dari kami datang acara belum dimulai sehingga memutuskan berpindah tempat di sudut-sudut jalan Diponegoro untuk menanti para peserta karnaval Batik berjalan menuju garis finis. Beneran, itu lama sekali, Guys!Â
Adik saya sampai bolak-balik duduk di sandalnya dan berdiri. Dia selalu bertanya
"Iki wis mulai durung sih acara ne, kok ket mau urung jalan peserta ne?"Â (Ini sudah mulai belum sih acaranya, kok sejak tadi belum dimulai)Â
Ketika adik saya bertanya itu, jam di ponsel sudah menunjukkan pukul 20.45 wib. Yahh, waktu acara yang saya kira bakal tepat waktu ternyata molor cukup jauh. Orang-orang do sekitar kami juga sudah mulai resah. Ada yg memutuskan pulang, dan ada yang memilih bertahan.Â
Ternyata, peserta karnaval Batik harus melalui tahap penilaian terlebih dahulu di venue utama sehingga mereka mulai bergerak pukul 20.50 di sepanjang Jalan Diponegoro. Thanks God, finaly!Â
Perjalanan pertama merupakan karnaval Batik kategori anak-anak SD. Mereka didandani sedemikian rupa dengan kostum Batik yang dimodifikasi. Sayangnya, gambar yang saya tangkap sedikit karena lokasi bener-bener minim penerangan sehingga hasil jepretan kurang bagus.Â
Well, saya hanya bisa menangkap beberapa foto antusiasme peserta. Dengan  pakaian seberat dan seribet itu, mereka menunjukkan karya keren di hadapan khalayak Bumi Kota Batik. Berikut salah satu dokumentasinya,Â
Cukup menyenangkan bagi saya dan adik. Setidaknya, malam minggu kali ini, kami bisa jalan tipis-tipis menonton fashion show Batik yang artistik itu.Â
Tahun ini, para peserta lebih kreatif dan heboh dalam mendesain kostum Batik. Keren. Saya lihat ada yang mendesain kostum seperti kapal, hewan kalong (khas Pekalongan), udang, mangrove dan masih banyak lagi. Semua kostum mencitrakan Pekalongan banget.Â
Well, sekitar pukul 22.00 acara mulai berakhir. Saya dan adik memutuskan untuk pulang ke rumah meski sebenarnya masih ada fashion show lanjutan dari kategori umum. Hanya saja, badan sudah menjerit minta istirahat.
***Â
Bagi teman-teman yang ingin menonton Karnaval Batik Pekalongan, bisa lho datang di bulan-bulan Oktober seperti sekarang ini. Biasanya, Pemerintah Kota Pekalongan akan mengadakan rangkaian acara seru seperti pameran hingga fashion show Batik seperti yang kami tonton.
Jujur, saya cukup kecewa karena hanya mendapat beberapa foto saja dan acara yang molor. Namun demikian, melihat antusias peserta dengan kostum yang segambreng itu masih bisa semangat, saya juga ikutan semangat.Â
Bisa dipahami sih alasan diadakan waktu malam. Ini menyoal temperatur yang akhir-akhir ini tinggi. Ditakutkan banyak peserta yang kepanasan atau malah pingsan saat berjalan dari garis start hingga finis.Â
Well, apapun alasan dan masalah yang menaungi acara Pekalongan Batik Night Carnival, saya bangga sebagai warga Pekalongan bisa secara langsung meramaikan acara dan mendokumentasikan dalam bentuk beberapa jepretan foto.Â
Semoga tahun depan, acaranya lebih seru dan lebih banyak lagi orang datang untuk menonton. Tentunya, saya juga bisa menontonnya kembali. Btw, apakah kalian juga mau menontonnya? Jika iya, ayoklah main ke Pekalongan.Â
Salam hangat dari Nurul Mutiara R A
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H