Mohon tunggu...
Nurul Mutiara R A
Nurul Mutiara R A Mohon Tunggu... Freelancer - Manajemen FEB UNY dan seorang Blogger di www.naramutiara.com

Seorang Perempuan penyuka kopi dan Blogger di http://www.naramutiara.com/

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Berkah Transformasi BRI, Dukung UMKM Semakin Tumbuh, Tangguh dan Naik Kelas

21 Desember 2022   22:20 Diperbarui: 21 Desember 2022   22:24 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pawon Luwak Coffee bagian depan (Dok.Pri)
Pawon Luwak Coffee bagian depan (Dok.Pri)

Sebelum pandemi, Pawon Luwak Coffee menjadi tempat yang selalu ramai dikunjungi wisatawan baik lokal maupun internasional. Selesai berwisata ke area candi, biasanya wisatawan akan mencari tempat untuk istirahat sembari bersantai. Nah, Pawon Luwak Coffee menjadi salah satu tujuan mereka. 

Beberapa produk Kopi Luwak yang bisa dibeli menggunakan sistem cashless (Dok.Pri)
Beberapa produk Kopi Luwak yang bisa dibeli menggunakan sistem cashless (Dok.Pri)

Pawon Luwak Coffee bukan hanya tempat yang menawarkan daya tarik melalui atmosfer kedai kopi ala rumahan, tetapi juga story mengenai proses pembuatan Kopi Luwak hingga sampai ke cangkir.   

Bagi orang yang masih awam mengenai kopi dari kotoran luwak ini, tentu akan merasa penasaran sehingga antusias untuk menguliknya.

Biji kopi Luwak yang sengaja dipajang untuk pengunjung yang datang (Dok.Pri)
Biji kopi Luwak yang sengaja dipajang untuk pengunjung yang datang (Dok.Pri)

Hari itu, 25 Juni 2021 saya dan beberapa kawan mendapat kesempatan untuk berbincang dengan pemilik yakni Pak Aji. Pak Aji mengatakan bahwa sebelum pandemi, Pawon Luwak Coffee bisa menghidangkan kopi hingga ratusan cangkir. 

Namun, setelah ada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan pembatasan pariwisata, pengunjung yang datang mengalami penurunan tajam sehingga kedai hanya bisa menjual beberapa cangkir saja. 

Padahal, lebih banyak pembeli Kopi Luwak justru wisatawan asing. Mereka selalu penasaran dengan keunikan proses pembuatan kopi yang berasal dari kotoran luwak. Beda dari kopi pada umumnya.

Saya dan teman-teman berbincang mengenai usaha Kopi Luwak selama pandemi (Dok.Pri)
Saya dan teman-teman berbincang mengenai usaha Kopi Luwak selama pandemi (Dok.Pri)

Pak Aji menambahkan, pandemi Covid-19 punya dampak buruk bukan hanya bagi Pawon Luwak Coffee, tetapi juga usaha di sekitar Candi Pawon. Beberapa usaha yang memproduksi jajanan tradisional, pakaian, hingga aksesoris misalnya, banyak yang mengalami gulung tikar akibat sepi pengunjung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun